PWMU.CO – Hingga Rabu siang (20/9) tepatnya pukul 13.00, Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) berhasil mengumpulkan dana kemanusiaan untuk korban konflik Rohingya, Myanmar, sebesar Rp 12,5 miliar. Dan, daerah yang paling banyak melakukan penghimpunan adalah Lazismu Jawa Timur, yakni sekitar Rp 5 miliar.
Dirketur Utama Lazismu Andar Nubowo mengatakan dana tersebut akan digunakan oleh Lazismu yang bekerjasama dengan lembaga terkait untuk membuat berbagai program pemulihan konflik. Misalnya membangun pasar perdamaian, membangun rumah sakit, dan juga sekolah.
“Pasar itu penting sebagai tempat memupuk perdamaian. Karena di tempat ini banyak terjadi interaksi sosial. Sehingga Muhammadiyah perlu membangun pasar untuk memulihkan kondisi sosial mereka. Menengahi konflik yang terjadi melalui pasar perdamaian sepertinya akan efektif,” kata Andar usai mengisi acara Lokakarya: Konsolidasi Lazismu se-Jawa Timur, di Gedung PWM Jatim, Rabu (20/9).
Dana ini akan disalurkan selama dua tahun sesuai kebutuhan para korban secara berkelanjutan. Rencananya, bantuan tersebut akan diserahkan pada Jumat (22/9) di Banglades.
“Penyaluran dana akan dilakukan secara sustainable dalam bentuk program-program. Hal itu meliputi tindakan recovery kesehatan, ekonomi, dan pendidikan. Penyaluran dananya tergantung emergency respon-nya. Kalau misalnya saat ini butuh sandang-pangan, ya itu yang akan kita kirim. Jumat nanti (22/9), Muhammadiyah Aid akan datang ke Banglades, jadi sekalian bantuan ini akan kami serahkan,” ujarnya.
Andar mengaku bangga dan bersyukur, karena Lazismu bisa menghimun dana yang besar untuk Rohingya. Hal ini menunjukkan bahwa Lazismu mulai dipercaya umat untuk menyalurkan infaq dan sedekah para jamaah. “Saya berterimakasih kepada seluruh masyarakat yang mempercayakan Lazismu menyalurkan dana untuk Rohingya. Semoga bermanfaat,” pungkasnya. (ilmi)