PWMU.CO – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy bersama Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyerahkan bantuan logistik dan peralatan untuk tanggap darurat bencana banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem bagi Kota Ambon, Provinsi Maluku, bertempat di Balai Kota Ambon, pada Sabtu (17/8/2024).
Bantuan logistik diserahkan oleh Menko PMK kepada Pj. Wali Kota Ambon Dominggus N. Kaya berupa satu unit mobil ambulans, dana siap pakai untuk dukungan operasional penanganan darurat bencana hidrometeorologi tahun 2024 sebesar Rp250 juta, dan sejumlah bantuan logistik lainnya.
Menko PMK menyampaikan, dukungan dengan pemberian bantuan ini merupakan bagian dari upaya proaktif yang dilakukan oleh BNPB dalam mengantisipasi potensi bencana alam di daerah. Kendati pemerintah pusat telah proaktif, Muhadjir mendorong pemerintah daerah untuk tidak berhenti mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana dengan didukung ketersediaan alat penunjang yang memadai.
“Kebencanaan termasuk urusan pemerintahan konkuren. Akan tetapi, kalau kesiapan dana Biaya Tidak Terduga (BTT) daerah tidak cukup karena fiskalnya kecil, bisa mengajukan ke pemerintah pusat dengan catatan harus ada pernyataan sebagai keadaan darurat bencana,” ujar Muhadjir.
Kolaborasi dalam Tanggap Bencana
Muhadjir menerangkan, stimulus percepatan penanganan bencana melalui pemberian bantuan logistik dan peralatan dapat menggunakan Dana Siap Pakai dari BNPB yang dapat direalisasikan dengan cepat untuk penanganan bencana di daerah.
“Kalau daerah sudah menyatakan darurat bencana, BNPB akan melakukan observasi melihat seberapa kadar risiko yang terjadi. Kalau dipandang perlu pemerintah pusat turun tangan, maka akan digunakan Dana Siap Pakai. Itu bisa memotong prosedur birokrasi yang panjang, karena bencana memang butuh penanganan secepatnya. Keputusannya itu ada di tangan Menko PMK setelah melalui Rapat Koordinasi Tingkat Menteri” terang Muhadjir.
Kepala BNPB Letjen Suharyanto menyatakan bahwa dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana, BNPB menerapkan kolaborasi pentahelix. “Bila diperlukan, kita bukan hanya melibatkan 5 pihak saja, tetapi semua pihak. Karena itu, ambulan ini nantinya akan dipinjam pakaikan kepada MDMC Maluku, karena selama ini sangat berperan menjadi mitra BNPB dalam penanggulangan bencana”, demikian Suharyanto.
Sebagaimana diketahui, Kota Ambon memiliki ancaman bencana yang beragam, mulai dari bencana gempa bumi, banjir, hingga tsunami. Kondisi ini mengharuskan upaya bersama untuk meningkatkan kapasitas lembaga dan masyarakat dalam aspek kewaspadaan bencana. Sinergi itu dapat dilakukan melalui kolaborasi antara pemerintah pusat (BNPB) dan pemerintah daerah (BPBD), organisasi kemasyarakatan hingga fungsi pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit dan Puskesmas.(*)
Penulis Humas Menko PMK Editor Azrohal Hasan