PWMU.CO – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 19 Universitas Muhammadiyah Surabaya mengadakan program pembuatan Pupuk Organik Cair (POC), Jumat (2/8/2024).
Dengan mengusung tema Eco-Living sebagai Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat, mahasiswa K-19 lakukan uji coba pembuatan POC dengan berbahan dasar limbah ikan.
Pembuatan POC ini dilakukan di Desa Srowo, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik.
Program ini dilakukan dengan tujuan untuk mengolah limbah ikan yang berasal dari sampah produksi UMKM di Desa Srowo agar tidak mencemari lingkungan melainkan dapat memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar.
“Guna menyikapi hal ini serta menggalakkan Eco-Living, maka masyarakat Srowo perlu mengetahui cara pembuatan pupuk organik cair mengingat banyaknya limbah ikan yang dihasilkan,” ujar Fiki Aulia penanggung jawab program uji coba POC.
Manfaat Pupuk Organik Cair
Limbah ikan yang meliputi duri, sisik, dan jeroan ikan mengandung berbagai nutrisi penting bagi pertumbuhan tanaman seperti kalsium, fosfor, dan protein.
Limbah ikan yang diolah menjadi pupuk ini dapat berfungsi untuk menutrisi tumbuhan, memperbaiki struktur tanah, serta membantu mengurai bahan organik dalam tanah menjadi nutrisi yang siap diserap tanaman.
Tentunya, bahan organik ini lebih ramah lingkungan. Penggunaan pada tanaman hias berfungsi untuk membuat daun jadi lebih mengkilap, bunga yang dihasilkan lebih banyak, dan pertumbuhan tanaman lebih kokoh.
Proses Pembuatan Pupuk Organik Cair
Pembuatan Pupuk Organik Cair ini dilakukan dengan proses sebagai berikut:
Alat dan Bahan:
- Limbah ikan
- Gula merah
- EM4 (bioaktivator)
- Tong plastik kedap udara ukuran 19 liter
- 1 meter selang aerator transparan dengan diameter sekitar 0,5 cm
- Botol plastik bekas ukuran 1 liter
Cara Pembuatan:
- Bersihkan limbah ikan yang akan digunakan. Potong atau rajang bahan-bahan organik yang akan dijadikan bahan baku. Masukkan kedalam tong dan tambahkan air kemudian aduk-aduk hingga merata. Buat dengan perbandingan 2:1 dengan komposisi 2 bagian bahan organik dan 1 bagian air.
- Larutkan bioaktivator seperti EM4 dan gula merah 5 liter air aduk hingga merata. Kemudian tambahkan larutan tersebut ke dalam tong yang berisi bahan baku pupuk.
- Lubangi tutup tong seukuran selang aerator. Tutup tong dengan rapat, lalu masukan selang lewat tutup tong yang telah diberi lubang. Rekatkan tempat selang masuk sehingga tidak ada celah udara. Biarkan ujung selang yang lain masuk ke dalam botol yang telah diberi air.
- Pastikan benar-benar rapat, karena reaksinya akan berlangsung secara anaerob. Fungsi selang adalah untuk menstabilkan suhu POC dengan membuang gas yang dihasilkan tanpa harus ada udara dari luar masuk ke dalam tong.
- Tunggu hingga 7-10 hari. Untuk mengecek tingkat kematangan, buka penutup tong cium bau POC. Apabila wanginya seperti wangi tape, maka berarti POC sudah matang.
- Pisahkan antara cairan dengan ampasnya dengan cara menyaringnya. Gunakan saringan kain. Ampas POC bisa digunakan sebagai pupuk organik padat.
- Masukkan cairan yang telah melewati penyaringan pada botol plastik atau kaca, tutup rapat. Pupuk organik cair telah jadi dan siap digunakan. Apabila dikemas baik, pupuk bisa digunakan sampai 6 bulan.
Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) ini merupakan solusi inovatif untuk mengatasi masalah limbah perikanan yang jika dibiarkan begitu saja maka dapat mencemari lingkungan.
Inovasi ini membuktikan bahwa limbah bukanlah masalah, melainkan peluang untuk menciptakan solusi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Penulis Amelia Kharisma Putri Editor Zahra Putri Pratiwig