PWMU.CO – Madrasah Aliyah Al Ishlah Sendangagung Paciran Lamongan ikut ambil bagian dalam acara Nobar Webinar yang dihelat oleh Kemkominfo,Selasa (20/8/2024).
Acara Webinar tersebut bertajuk “Bebas Namun Terbatas : Berekspresi di Media Sosial” dan diikuti oleh seluruh siswa dari kelas 10 sampai kelas 12 Madrasah Aliyah Al Ishlah Sendangagung Paciran. Acara ini berlangsung di Masjid Jami’ Pondok Pesantren Al Ishlah Sendangagung Paciran Lamongan.
Bertindak sebagai narasumber adalah Ketua Program Studi Ekonomi Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah Tulungagung Mei Santi SSp MSy, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kabupaten Lamongan M Khoirul Anam SAg MAg, serta Akademisi Universitas Paramadina Jakarta Joko Arizal MA, bertindak sebagai moderator adalah Anisa Rilia.
Khoirul Anam mengatakan, etika bermedia sosial dalam pandangan Islam harus tabayyun, medsos untuk amar ma’ruf nahi munkar, tidak untuk mengolok-olok orang lain.
Sementara Mei Santi mengatakan, meskipun negara melindungi kebebasan berekspresi, namun bebas itu bukan tanpa batas.
Sebagai akademisi, Joko Arizal meminta pengguna digital menyelaraskan antara hak dan tanggung jawab digital.
Lebih lanjut dia mengatakan, Hak asasi manusia yang menjamin tiap warga negaranya untuk mengakses, menggunakan, membuat, dan menyebarluaskan media digital.
“Namun ada hak dan tanggung jawab, yakni menjaga keamanan nasional, ketertiban masyarakat, dan Kesehatan moral publik,” jelasnya.
Diskusi virtual untuk segmen pendidikan yang diikuti oleh pelajar seluruh madrasah wilayah Lamongan ini digelar atas kerjasama Kemkominfo RI bersama kantor Dinas Kementrian Agama Provinsi Jawa Timur.
Sebagai upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital
Acara yang dimulai pukul 08.00 hingga pukul 10.00 Wib dan berlangsung sangat kondusif itu juga diikuti oleh sejumlah ustadz dan ustadzah serta dewan guru MA Al Ishlah Sendangagung.
Salah satu peserta webinar dari kelas 12 IPS-1, Ahmad Wildan Alfarisi yang asli Babat menyampaikan pandangannya.
“Sebagai pelajar dan sebagai komunitas pengguna IT hendaknya kita tetap memerhatikan etika dan akhlak yang baik. Terutama ketika kita di Medsos, dan IT kita pergunakan secara bijak yaitu sebagai media pembelajaran,” ujarnya. (*)
Penulis Sri Asian Editor Wildan Nanda Rahmatullah