PWMU.CO – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 19 Universitas Muhammadiyah Surabaya membawa angin segar untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Desa Srowo. Hal ini dilakukan melalui program “Digitalisasi UMKM” dengan memanfaatkan teknologi digital berupa media sosial yakni TikTok Shop, Kamis (15/8/2024).
Desa Srowo yang berada di kawasan Kecamatan Sidayu Kabupaten Gresik dikenal sebagai kawasan sentra penghasil kerupuk ikan. Tingginya penjualan kerupuk milik UMKM Desa Srowo membuat mahasiswa KKN K-19 UM Surabaya berinisiatif lakukan “Digitalisasi UMKM”.
Melalui transformasi digital ini, mahasiswa KKN berharap dapat menjangkau pasar yang lebih luas serta dapat memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian desa.
Menurut Fahrizal Dwi Ramadhan, salah satu anggota KKN K-19, bahwa “Tujuan dari program ini adalah agar produk mereka dapat membuka pasar yang lebih luas. Sehingga, produk yang dijual tidak hanya dipasarkan secara offline, yang saat ini hanya dijual ke pasar dan rekannya tapi juga secara online melalui akun Tiktok Shop ini.”
Digitalisasi UMKM
Program yang disambut hangat oleh antusias warga ini, telah berhasil mendorong pelaku UMKM Srowo dalam menunjukkan semangat yang tinggi untuk mengembangkan usaha mereka. Pada pekan pertama di tanggal 2 hingga 9 Agustus 2024 saat program pendampingan ini dilaksanakan, mahasiswa KKN K-19 telah berhasil menggandeng 15 sampel dari kurang lebih 50 UMKM yang ada di Desa Srowo.
Saat dilaksanakan kegiatan pendampingan pada pekan kedua di tanggal 10 hingga 16 Agustus 2024, Ilham Bintang Pamungkas, pelaksana program “Digitalisasi UMKM”, mengungkapkan, “Program digitalisasi ini akan dilaksanakan secara door to door dengan mendatangi masing-masing UMKM. Kegiatan ini dilaksanakan selama kurang lebih 1 bulan yang dilakukan dengan beberapa tahapan seperti pelatihan dan pendampingan.”
“Kami mengajarkan para pelaku UMKM cara membuat akun Tiktok Shop, mengelola konten menarik, hingga beriklan secara online. Setelah itu, baru dilakukan pendampingan secara berkala kepada para UMKM terkait bagaimana mengelola pesanan, membuat postingan rutin, dan kegiatan atau permasalah lain yang akan dijumpai oleh UMKM,” tambahnya.
Diyah, warga Desa Srowo, sangat antusias atas berlangsungnya program ini. Ia menyampaikan harapan dan ucapan terima kasihnya berkat inisiatif mahasiswa KKN K-19 dapat menambah hal baru dalam perkembangan usaha UMKM-nya.
“Terima kasih kepada mahasiswa KKN karena program ini saya bisa paham dan mengerti bagaimana alur dan proses penjualan secara online. Semoga saja dengan upaya yang saya lakukan ini dapat menambah pengalaman baru dan peningkatan terhadap penjualan kerupuk saya,” ujarnya.
Melalui pendampingan yang intensif, tim mahasiswa KKN K-19 berharap agar para pelaku UMKM kini dapat lebih percaya diri dalam bersaing unggul di pasar yang semakin kompetitif. Serta, dengan bekal yang ada, mereka akan mampu menciptakan peluang baru, meningkatkan pendapatan, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi desa. (*)
Penulis Amelia Kharisma Putri Editor Wildan Nanda Rahmatullah