PWMU.CO – Pondok Pesantren (Ponpes) Karangasem kembali menggelar pembukaan Daurah Tahfidz yang ke-XXII dalam upaya mempersiapkan pemimpin islam, Kamis (22/8/2024).
Acara pembukaan yang dilaksanakan di Masjid Kholid bin Walid, yang berada di kompleks Panti Asuhan Ponpes Karangasem, dihadiri oleh ratusan santri dan sejumlah tokoh pendidikan pesantren.
Daurah ini akan berlangsung selama satu bulan penuh, dari tanggal 22 Agustus hingga 22 September 2024, dengan tujuan memperkuat hafalan al Quran para santri dan membentuk generasi yang memiliki pemahaman mendalam tentang al Quran dan As-Sunnah.
Acara ini diikuti oleh 121 santri yang terdiri dari berbagai jenjang pendidikan di bawah naungan Ponpes Karangasem. Dengan rincian peserta 45 santri dari SMP Muhammadiyah 14, 51 santri dari MTs Muhammadiyah 02, 17 santri dari MA Muhammadiyah 1, 7 santri dari SMA Muhammadiyah 6, dan 1 santri dari SMK Muhammadiyah 8. Mereka adalah calon-calon hafidz dan hafidzah yang diharapkan dapat menghafal al Quran dengan baik selama pelaksanaan daurah ini.
Dalam sambutannya, Kepala Bagian Pendidikan Ponpes Karangasem, Fatih Futhoni SPdI MPd menegaskan pentingnya peran para santri dalam mengemban amanah sebagai generasi penerus Islam.
“Para santri yang mengikuti Daurah Tahfidz ini diproyeksikan menjadi calon-calon pemimpin besar Persyarikatan Muhammadiyah, calon-calon pemimpin Islam di masa depan. Mereka akan dibekali dengan pemahaman yang mendalam tentang Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai panduan hidup,” ujar Pak Fatih (panggilan akrabnya)
Mengutip salah satu ayat dari al Quran, Surat At-Taubah ayat 100.
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Artinya: Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar (QS. At -Taubah: 100).
Pemimpin Islam
Beliau mengingatkan tentang pentingnya meneladani para sahabat Nabi Muhammad SAW, khususnya golongan Muhajirin dan Anshar.
“Kita ini adalah penerus golongan Muhajirin dan Anshar yang setia mengikuti jejak ajaran Nabi Muhammad SAW. Mereka adalah barisan yang akan mendapat ridho dari Allah SWT. Dengan meneladani mereka, kita berharap dapat menjadi hamba yang dicintai Allah,” tambahnya.
Lebih lanjut, Fatih Futhoni menekankan bahwa para santri yang tengah menuntut ilmu al Quran ini harus menerima amanah tersebut dengan penuh keseriusan.
“Al Quran adalah warisan Nabi yang tidak boleh diterima dengan cengengesan atau bersenda gurau. Santri harus sungguh-sungguh dalam menghafal, bekerja keras, tekun, dan bersabar dalam prosesnya,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa amanah menghafal al Quran adalah tanggung jawab besar yang harus dipikul dengan ketulusan hati dan semangat yang tinggi.
Sebagai bentuk motivasi, Fatih Futhoni mengumumkan bahwa santri dengan jumlah hafalan terbanyak selama Daurah Tahfidz ini akan diberikan penghargaan berupa uang tunai sebesar Rp 1.000.000. Hal ini diharapkan dapat mendorong semangat para santri untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, sebagaimana yang diajarkan dalam Islam.
“Mari kita berfastabihul khairat, berlomba-lomba dalam kebaikan. Saya berharap hadiah ini bisa menjadi pemacu semangat kalian untuk terus menghafal al Quran dengan giat,” pesan beliau.
Daurah Tahfidz ke-XXII ini menjadi salah satu agenda penting bagi Pondok Pesantren Karangasem dalam rangka mencetak generasi muda yang memiliki kecintaan dan komitmen tinggi terhadap al Quran. Dengan mengikuti program ini, para santri tidak hanya diharapkan mampu menghafal al Quran dengan baik, tetapi juga dapat mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari, serta menjadi teladan bagi masyarakat luas.
Sebagai penutup, Fatih Futhoni kembali menegaskan pentingnya peran santri dalam menjaga dan meneruskan ajaran Islam. Kalian semua adalah harapan masa depan Islam. Jadikan al Quran sebagai pedoman hidup, dan jadilah pemimpin yang membawa manfaat bagi umat.
Dengan berakhirnya acara pembukaan ini, para santri pun mulai bersiap untuk menjalani proses belajar dan menghafal yang intensif selama satu bulan ke depan. Semoga kegiatan ini membawa keberkahan dan menghasilkan generasi hafidz dan hafidzah yang berkualitas, serta siap mengemban amanah sebagai pemimpin di masa depan. (*)
Penulis Wahidul Qohar Editor Amanat Solikah