PWMU.CO – Tim Inklusi Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Bojonegoro melaksanakan pertemuan BUEKA (Bina Usaha Ekonomi Keluarga ‘Aisyiyah). Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Bobol dan Klino Kecamatan Sekar Kabupaten Bojonegoro dan bertempat di balai desa masing-masing, Kamis (22/8/2024).
17 orang peserta dari masing-masing kelompok BUEKA Klino dan Bobol mengikuti kegiatan ini. Hadir juga narasumber dari Koordinator PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) Sekar sekaligus didampingi oleh PPL desa Bobol, Klino, Miyono dan Bareng.
Senior program Inklusi, Siti Nurhayati dalam sambutannya menyemangati para peserta yang hadir dalam forum ini. Dia berharap pemberian materi praktik pembuatan pupuk ini semoga dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan para hadirin. Hal tersebut menurutnya juga termasuk mengisi nuansa kemerdekaan di bulan Agustus.
Nurhayati juga memberikan himbauan kepada peserta yang hadir untuk beristiqamah dalam produksi jajanan.
“Mari semua ilmu dipelajari, selain mempelajari membuat produk aneka camilan, sekarang juga mempelajari membuat pupuk untuk tanaman” ujarnya.
Kegiatan di dua desa tersebut dihadiri juga oleh sekretaris desa masing-masing, Mita Linda Yasa dari Bobol dan Andiko Soetoyo dari Klino. Mereka mengaku mendukung program Inklusi ‘Aisyiyah Bojonegoro yang berada di desa karena memberikan manfaat dan wawasan baru untuk masyarakat desa.
Korluh PPL Sekar, Soetoyo membawa bahan praktik membuat pupuk kompos dari kotoran hewan sapi dan pupuk biosaka. Soetoyo menjelaskan, pembuatan pupuk kompos tersebut cukup setengah jam tapi efeknya dapat dilakukan jangka panjang.
“Selain pupuk kompos, juga membuat pupuk biosaka, perlu adanya kelembutan hati dan doa dalam memerasnya,” ujarnya.
Pupuk biosaka berasal dari tumbuhan dan digunakan dengan cara disemprotkan ke atas daunnya agar berembun. Baiknya penyemprotaan itu dilaksanakan pagi, sedangkan untuk pupuk kompos dapat digunakan sebagai media tanam dan pekarangan.
“Banyak petani menggunakan media kotoran ayam tanpa difermentasi terlebih dahulu. Hal itu dapat mengakibatkan tanaman kurang sehat. Jika menggunakan pupuk dari kotoran ayam, harus difermentasi terlebih dahulu karena kotoran ayam mengandung bakteri jahat lebih banyak daripada kotoran sapi dan kambing,” ungkapnya.
Alat dan bahan pembuatan bokashi pupuk kandang kotoran sapi ialah:
- Ember
- Cangkul/sekop
- Gembor
- Plastik/terpal untuk penutup
- Termometer
- Timbangan
- Sak/karung/kantong plastik
Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan biosaka adalah:
- Wadah (baskom/ember)
- Gayung
- Saringan
- Corong
- Gunting
- Botol/jerigen untuk wadah biosaka. (*)
Penulis Ummu Faizatin Ni’mah Editor Wildan Nanda Rahmatullah