PWMU.CO – Kajian ketauhidan dan kebesaran Allah SWT banyak ditanamkan pada jamaah Masjid Nurul Hidayah PCM Kepanjen, Kamis (21/9) pagi. Kajian dalam rangka 1 Muharam 1438 Hijriyah ini disampaikan H. Agus Mustofa, cendekiawan muslim yang banyak dikenal dengan buku-buku serial Tasawwuf Moderen ini.
Agus Mustofa menyampaikan materi mengenal Allah lebih dekat (pendekatan tasawuf moderen). Ia memulai tausiyahnya dengan menjelaskan kandungan makna surat Al Hajj (22) ayat 74. Menurutnya, Islam substansinya diawali dengan tauhid dan diakhiri dengan tauhid.
“Awal menjadi muslim, harus mengucapkan Syahadatain, begitu meninggal pun harus dengan syahadat,” kata Agus.
Dikatakan, sejumlah 6.236 ayat dalam al-Qur’an, kandungan isi intinya ada dalam surat Alfatihah (ummul qur’an). Menurut dia, dalam lafadz basmallah mengandung makna bahwa esensi beragama adalah bertauhid kepada kepada Allah SWT. Bukan pada ibadah. Sejumlah 3.000 ayat lebih dalam Alquran menyebut asma Allah SWT.
“Ibadah hanya pengembangan (amalan sebagai orang beriman dan bertakwa). Terlebih, jika melaksanakan ibadah dimaknai sebuah tanggungan atau beban. (Beriman) adalah semua harus diniati dan kembali mengharap ridla Allah SWT,” imbuh penulis 56 judul buku tasawuf moderen ini.
Mengimani Allah, lanjut Agus, berarti sungguh memahami dan mendekatkan diri pada zat Allah. Bukan sekadar tulisan empat huruf dan simbol. Tidak sesederhana seperti apa yang ada di Baitullah (Ka’bah), masjid, sajadah atau lainnya.
“Beriman adalah keyakinan. Namun butuh proses dan tahapan. Yaknu, ‘ilmul yaqin, ‘ainul yaqin, haqqul yaqin,” tegasnya.
Dalam surat yang lain, yakni QS. Almaidah ayat 35 dijelaskan selain perintah beriman dan bertakwa, manusia juga diperintahkan mencari jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Jalan mengenal Allah SWT ini, kata Agus, bisa dilakukan mengenali dan memahami diri sendiri dan jagat raya dan seisinya.
Terlebih, menurut dia, dalam al-Quran berisi setidaknya 750 ayat berisi perintah berilmu pengetahuan. Sisanya, sejumlah 60 ayat terkait ibadah Maghdah.
“Sebenarnya, Alquran adalah ayat-ayat Nyata di dalam dada orang-orang yang berilmu. Dan, jika diingkari maka termasuk zalim,” demikian Agus menyitir ayat dalam Quran Surah lainnya.
Beberapa saat sebelum kajian berakhir, Agus Mustofa memutarkan video tentang jagad semesta serta proses penciptaan manusia. Disertai penjelasan secara ilmiah dan penuh penghayatan.
“Kita bisa memahami kebesaran Dzat Allah dari dahsyatnya jagat raya ini. Apa kita masih mau menyombongkan diri?,” kata Agus. (amin)