PWMU.CO – Mahasiswa Akselerasi Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) 2024 dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah (STITM) Paciran, yang tergabung dalam Kelompok 6, berhasil menyelenggarakan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Profil Pelajar Rahmatan Lil ‘Alamin (PPRA) dengan tema “Kearifan Lokal.”
Kegiatan utama yang diusung adalah Tasmi’ al-Qur’an bilghaib, di mana para santri menghafal enam juz dalam satu majelis. Acara ini berlangsung di Pondok Pesantren Darul Qur’an Paciran, Lamongan, pada Senin (19/8/2024).
Tasmi’ al-Qur’an ini melibatkan seluruh santriwan dari berbagai jenjang pendidikan di Ponpes Darul Qur’an, mulai dari SMP/MTs hingga MA/SMK dan Ma’had ‘Aly.
Acara berlangsung dari pukul 15.30 hingga 16.30 WIB di Aula Al Hasan, dengan suasana yang khidmat dan penuh antusiasme.
Ketua Kelompok 6, Salwa Fitri Rizkinah, mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas suksesnya acara ini.
“Kami memilih tema ini karena Tasmi’ al-Qur’an sudah menjadi tradisi yang khas di lingkungan pesantren. Ini adalah bagian dari kearifan lokal yang harus kita jaga,” ujar Salwa dalam rapat persiapan KKNT pada 30 Juli 2024.
Ide ini mendapat dukungan penuh dari Dosen Pembimbing Lapangan, Ibu Maftuhah MPd yang mengapresiasi inisiatif mahasiswa. “Bagus, tolong dilanjutkan. Semangat, dan semoga sukses,” ujar Maftuhah saat memberikan arahan.
Dalam pelaksanaan kegiatan, santriwan dibagi menjadi tiga kelompok, masing-masing beranggotakan lima santri. Setiap kelompok terdiri dari dua hafidz dan tiga penyimak.
Kelompok Abu Bakar memfokuskan hafalan pada juz 30 dan 1, kelompok Umar pada juz 2 dan 3, serta kelompok Utsman pada juz 5 dan 6. Para santriwan menunjukkan semangat yang tinggi dalam mengikuti kegiatan ini hingga selesai. Alhamdulillah, acara berlangsung dengan lancar tanpa hambatan.
Mudir Ponpes Darul Qur’an, Ustadz Mohammad Hasan Rasidi, menyatakan bahwa Tasmi’ al-Qur’an bilghaib adalah program rutin yang dilaksanakan setiap akhir bulan.
Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga hafalan para santriwan dan membentuk karakter cinta al-Qur’an, sehingga setiap hari mereka terbiasa membaca, menghafal, muroja’ah, mentadabburi, dan mengamalkan ayat-ayat al-Qur’an.
“Allah Ghayatuna, Muhammad Qudwatuna, al-Qur’an Dusturuna, Wal Islamu Dinuna,” ujar Ustadz Mohammad Hasan Rasidi, menutup kegiatan dengan pesan penuh makna.
Acara ini menandai keberhasilan para mahasiswa KKNT STITM Paciran dalam mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal dengan program pendidikan yang berfokus pada pembentukan karakter generasi muda yang Islami.
Penulis Maftuhah Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan