PWMU.CO – Kelompok 16 Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) baru saja menyelesaikan salah satu program kerja mereka dengan sukses. Mahasiswa KKN tersebut melakukan kegiatan pemberian dan pemasangan nama di Masjid Muhammadiyah yang terletak di Desa Sumengko, Mojokerto, Jumat (16/08/2024).
Program ini merupakan bagian dari upaya kelompok KKN untuk meningkatkan estetika dan fungsi dari fasilitas umum di desa tersebut. Pemasangan nama di masjid diharapkan tidak hanya menambah keindahan tempat ibadah tetapi juga mempermudah identifikasi dan penataan administrasi masjid.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat serta pengurus Masjid Muhammadiyah. Pemasangan nama dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan perhatian terhadap detail agar hasil akhirnya benar-benar sesuai dengan harapan.
Nama “Baitul Ghaffar” dipilih untuk menggambarkan sifat pengampunan dan keleluasaan, merujuk pada salah satu nama Allah, Al-Ghaffar, yang berarti Yang Maha Pengampun dan juga harapan agar masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat pendidikan dan pengembangan spiritual bagi umat.
Momen istimewa dari acara ini ditutup dengan upacara peresmian pada rabu 21, Agustus 2024, pada malam hari yang dihadiri oleh bagian Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Desa Sumengko. Dalam upacara tersebut, PCM Muhammadiyah memberikan apresiasi kepada mahasiswa KKN dan mengungkapkan rasa syukur atas kontribusi mereka terhadap pengembangan fasilitas masjid.
“Program ini adalah contoh nyata dari kolaborasi antara dunia pendidikan dan masyarakat. Kami sangat mengapresiasi inisiatif dan kerja keras dari mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Surabaya,” ujar salah satu perwakilan PCM Muhammadiyah Desa Sumengko dalam pidatonya.
Dengan selesainya program ini, diharapkan semangat gotong royong dan kerjasama antara universitas dan masyarakat lokal dapat terus terjalin dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi semua pihak.
Harapannya masjid Baitul Ghaffar dapat menjadi tempat yang tidak hanya untuk beribadah tetapi juga sebagai pusat belajar dan berinteraksi, mendukung terciptanya masyarakat yang lebih inklusif dan harmonis. Pembangunan masjid ini merupakan langkah positif dalam membangun semangat kebersamaan dan meningkatkan kualitas kehidupan spiritual masyarakat Kota Mojokerto. (*)
Penulis Shailla Vindhya Editor Amanat Solikah