PWMU.CO – Sekolah Pesantren Entrepreneur Al-Maun Muhammadiyah (SPEAM) Kota Pasuruan mengadakan Daurah Lughowiyah (seminar bahasa) untuk para santri. Acara tersebut diadakan pada Selasa (20/8/2024).
Hadir sebagai pemateri bahasa Inggris, Dr Ahmad Heky Sujiatmoko, dosen Bahasa Inggris di Universitas Negeri Malang (UM). Dan pemateri bahasa Arab, Ustadz Eko Ahmad Syaifudin, pendiri dan pengajar kursus bahasa Arab dan Inggris Istirqo’, Kejayan Pasuruan.
Daurah Lughowiyah tersebut diadakan terpisah antara santri putra dan putri. Kedua pemateri secara bergantian menyampaikan materi di dua lokasi tersebut.
Dalam pemaparanya, Ustadz Eko menyampaikan alasan kenapa seorang santri harus belajar bahasa Arab.
Ada empat alasan menurut Ustadz Eko, kenapa seorang santri harus belajar bahasa Arab. Pertama adalah karena dirinya seorang muslim, kedua karena bahasa adalah alat mendalami ilmu agama Islam.
Ketiga lanjutnya sumber agama Islam adalah Al Qur’an dan Hadits yang menggunakan bahasa Arab. Dan yang keempat belajar bahasa adalah merupakan bentuk ibadah yang disunnahkan (dianjurkan).
Oleh sebab itu, Eko menuturkan bahwa untuk belajar bahasa Arab ada kiat-kiatnya. Di antaranya adalah selalu membawa buku kosakata bahasa Arab dan Inggris.
“Di mana pun dan kapan pun kalian berada, jangan lupa bawa buku kosakata,” ajaknya.
Yang kedua adalah rajin menulis lima kosa kata setiap hari. Dimulai dari kata yang paling dekat dengan santri dan yang paling sering digunakan.
Diketahui, SPEAM adalah pesantren yang salah satu program unggulannya adalah bahasa Arab dan Inggris, selain program entrepreneur dan tahfidz.
Di SPEAM, para santri dibiasakan berkomunikasi menggunakan bahasa Arab dan bahasa Inggris. Dan untuk itu, setiap pagi para santri menerima kosakata baru dari para musyrif dan musyrifah (pembimbing asrama).
Selain itu, pembelajaran bahasa juga dilakukan di dalam kelas. Para santri dibekali ilmu tata bahasa Arab dan Inggris. Seperti Nahwu, Shorf, Balaghah, Grammar, Conversation dan lain-lain.
Dengan bekal tersebut, beberapa alumnus SPEAM bisa melanjutkan studinya di beberapa kampus di Timur Tengah. Seperti Mesir, Turki, dan Libya. (*)
Penulis Dadang Prabowo Editor Wildan Nanda Rahmatullah