PWMU.CO – Drs AH Nurhasan Anwar MPd terlihat sibuk melayani peserta didik yang memborong produk entrepreneur yang dibuat oleh siswanya di acara entrepreneur Day for Charity yang berlangsung di halaman SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik, Jumat (30/8/2024).
Terlihat ustad Hasan sapaan akrabnya sangat kewalahan ketika meladeni satu persatu siswa yang mengerubutinya.
“Sabar…sabar…antri…antri…semua pasti kebagian”, himbaunya kepada anak anak.
Namun bukannya membuat anak anak semakin tertib, malah membuat anak anak semakin bersemangat untuk merangsek mendekati pendamping kelas V Ummu Aiman tersebut.
Kepada kontributor Alicia Jeselyn Alfana siswa kelas dua Lumix yang turut berdesakan mengutarakan perasaannya.
“Tadi pas antri, aku harus berdesakan dengan teman teman yang lain, tadi juga sempat kesenggol sama kakak kelas, tapi gpp alhamdulillah terbeli juga rambut neneknya (Arumanis),” jelasnya.
Kepada kontributor pwmu.co, Penanggung jawab kegiatan, Ita Muflihatul Ummah SPd menjelaskan maksud dan tujuan dari kegiatan Entrepreneur Day for Charity ini diadakan.
“Maksud dan tujuan diadakannya Entrepreneur Day for Charity ini adalah untuk melatih siswa dalam kegiatan sosial melalui usaha mandiri. Selain itu, dalam rangka membangun kolaborasi antara siswa, walisiswa dan sekolah karena di era saat ini kolaborasi antar sesama sangat penting membangun chemistry antar siswa,” jelasnya.
“Selain menyentuh aspek afektif siswa, Entrepreneur Day for Charity ini juga berkaitan dengan kemampuan kognitif siswa kelas V SDMM yang berjumlah 112 orang. Diantaranya melatih kemampuan matematika siswa secara nyata dalam kehidupan sehari-hari kemudian menguatkan kemampuan literasi, komunikasi dan bernegosiasi antar siswa,” lanjutnya.
“Hal yang menarik lagi dari kegiatan ini adalah seluruh uang dan laba hasil kegiatan Entrepreneur Day for Charity ini semuanya akan disumbang ke panti asuhan Aisyiah Bumiaji Kota Batu Jawa Timur,” imbuhnya.
Jiwa Entrepeneur
“Harapan kami ustad ustadzah, seluruh siswa kelas V memiliki jiwa entrepreneur, memiliki kemampuan bernegosiasi dan juga melatih empati sosial kepada sesama karena modal yang mereka dapatkan akan di berikan ke teman teman panti, sehingga bukan semata hanya karena mendapat labanya saja,” tutup guru Sains tersebut.
Pantauan kontributor dilapangan, seluruh produk yang di jajakan oleh siswa kelas V SDMM tersebut habis tak tersisa hanya dalam waktu 20 menit.
Seperti yang terlihat pada stand yang di jaga oleh Muhammad Jibril Aaron Al Rasyid dan Achmad Kagawa Wiraatmaja kelas V Ummu Kulsum.
Stand yang menjual sempol U&G serta Jasuke ini sempat kebingungan meladeni pembeli khususnya siswa kelas satu karena mereka belum memahami mata uang.
“Tadi ada anak kelas satu beli jasuke, terus langsung ditinggal. Kaget dong, akhirnya saya kejar dan saya jelaskan kalo uangnya masih ada kembalian lima belas ribu rupiah si adek pun hanya mengangguk saja,” jelas Aaron.
Selain sempol U&G serta Jasuke, menu makanan dan minuman yang di jajakan pun didominasi oleh jajanan kekinian seperti Rambut Nenek, Bubur Madura, Croffel, Cireng, Gohyong, Mie Sosis, Es Capcin dan Thai Tea ludes tak bersisa karena diserbu oleh pembeli yang notabene seluruh siswa SDMM dari kelas I sampai kelas IV. (*)
Penulis Bening Satria Prawita Diharja Editor Amanat Solikah