PWMU.COM – Sejumlah kader Persyarikatan Muhammadiyah turut serta dalam kontestasi Pilkada serentak 2024 di berbagai daerah.
Salah satunya adalah Ali Muthohirin, yang maju sebagai bakal calon Wakil Wali Kota Malang, mendampingi Wahyu Hidayat dalam Pilkada Malang 2024.
Pasangan ini, yang dikenal dengan akronim “Wali” (Wahyu Hidayat – Ali Muthohirin), telah mendapatkan dukungan dari 10 partai politik, yakni Gerindra, Golkar, PKS, NasDem, PSI, PPP, Perindo, Garuda, PBB, dan Partai Buruh.
Ali Muthohirin, alumnus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), memiliki rekam jejak yang mengesankan sebagai seorang entrepreneur dan aktivis pergerakan.
Saat ini, ia menjabat sebagai Komisaris Independen di Adhi Persada Beton, sekaligus memiliki beberapa usaha di bidang kuliner dan properti.
“Motivasi terbesar saya adalah berbagi manfaat kepada sesama,” ungkap Ali. Semangat ini yang mendorongnya untuk membangun usaha dengan tujuan mulia, yakni menyediakan lapangan pekerjaan bagi mahasiswa.
“Dulu, saya pernah merasakan kesulitan biaya kuliah, dan saya tidak ingin orang lain mengalami hal yang sama,” lanjutnya.
Salah satu usaha kuliner yang didirikannya adalah Sambal Genit Resto, yang menawarkan harga terjangkau dan mempekerjakan banyak mahasiswa.
Usaha ini tidak hanya membantu para mahasiswa dari segi finansial tetapi juga memberikan mereka pengalaman kerja yang berharga.
Selain itu, Ali juga mengelola dua bisnis properti, Mangkujoyo Property dan Maharaya Property, yang menjadi modalnya untuk hidup mandiri sekaligus membantu masyarakat.
“Mahasiswa sering datang kepada saya untuk berdiskusi. Dulu, saya hanya bisa memberikan saran, tapi sekarang saya bisa menawarkan solusi nyata, baik secara materiil maupun pengalaman,” tuturnya.
Keaktifan Ali dalam organisasi pergerakan sudah dimulai sejak masa sekolah dan kuliah.
Ia percaya bahwa anak muda tidak seharusnya hanya menjadi generasi yang mengkritik, tetapi juga harus berperan dalam mengambil kebijakan di ruang publik. “Saya ingin anak muda berkontribusi, bukan hanya mencerca,” tegas pria kelahiran Gresik ini.
Ali terinspirasi oleh sosok Moeslim Abdurrahman, seorang intelektual yang aktif di ranah publik.
“Awalnya saya hanya aktif di dunia intelektual, tapi melihat kiprah Moeslim Abdurrahman, saya tergerak untuk ikut serta dalam mengambil kebijakan demi kemaslahatan bersama,” ujarnya.
Sejak dulu, Ali aktif dalam berbagai wadah diskusi ilmiah seperti Jenesys, Young Political Leader, PPUT, hingga Tadarus Pemikiran Islam.
“Saya ingin mengikuti jejak Moeslim Abdurrahman, menjadi seorang cendekiawan yang juga terlibat dalam dunia politik. Keduanya harus bisa disinergikan,” kata Ali.
Ali juga berpesan kepada generasi muda Indonesia agar selalu ikhlas dalam menebar manfaat dan memiliki tujuan yang jelas serta konsisten dalam meraihnya.
“Anak muda harus menemukan passion mereka, apakah di bidang entrepreneurship, politik, atau akademisi. Kita adalah masa depan Indonesia,” pesannya.
Ia menambahkan, “Apalagi anak muda memiliki persentase cukup besar dalam pemilu nanti, yakni sekitar 40 persen.”
Dengan latar belakang dan semangat juangnya, Ali Muthohirin berharap bisa menjadi bagian dari perubahan positif di Kota Malang dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat luas.
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Azrohal Hasan