PWMU.CO – Hendaklah setiap orang mawas diri dan memperhatikan apa yang telah dilakukan. Kemudian siap membenahi yang kurang, agar nantinya berjalan dalam kebenaran. Hal itu disampaikan KH. Khoirul Huda saat menjadi penceramah dalam Pengajian Jum’at Kliwon (22/9) di Mushollah Mujahidin, Puncakwangi, Babat yang diadakan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pucakwangi.
Khoirul Huda juga menyinggung tentang Muhammadiyah yang kini telah memasuki usia yang ke- 108 tahun. Menurutnya, semakin lama kebutuhan Muhammadiyah semakin banyak, karena yang diurusi juga semakin bertambah.
“Maka kita harus punya kekuatan, sebab jika tidak punya kekuatan, maka akan kalah. Allah berfirman dalam QS. Al-Anfal: 60 yang artinya: ‘Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka, dengan apa saja yang kamu sanggupi…” kata Khoirul Huda.
Selanjutnya sebagai penutup pengajiannya, K.H.Khoirul Huda menjelaskan hadits tentang orang yang bangkrut. Hadits itu berbunyi:
Apakah orang-orang yang bangkrut itu? Para sahabat menjawab: orang yang bangkrut adalah orang yang tidak mempunyai dirham dan harta benda. Tetapi Nabi SAW. Bersabda: orang yang bangkrut adalah orang yang membawa pahala shalat, puasa, dan zakat. Namun ketika di dunia dia telah mencaci, makan harta, menumpahkan darah dan memukul orang lain tanpa alasan, maka orang-orang itu akan diberi pahala kebaikan-kebaikannya. Jika telah habis pahala kebaikannya, maka dosa itu akan ditimpakan kepadanya. Kemudian dia akan dilemparkan ke dalam neraka. (HR.Muslim)
“Inilah gambaran orang bangkrut yang punya pahala shalat, puasa dan zakat. Namun malah masuk neraka,” jelasnya.
Pada setiap pengajian Jum’at Kliwon dibagikan santunan berupa sembako dari Majelis Pelayanan Sosial kepada 10 warga Muhammadiyah Pucakwangi. Penyerahan sembako diwakili oleh Wakil PCM Babat yang membidangi Majelis Pelayanan Sosial dan Lazismu Fathurrohim Syuhadi. (helman sueb/ilmi)