PWMU.CO – Kajian Masjid An-Nur Genteng membahas dua golongan jamaah haji pada Jumat (6/9/2024).
Hal ini disampaikan oleh Ketua Majelis Pustaka Informasi dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi, Taufiqur Rohman, MPdI, saat mengisi pengajian rutin di Masjid An-Nur yang beralamat di Jalan Dewata, Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur.
Pengajian dimulai setelah pelaksanaan shalat Magrib berjamaah, dengan imam shalat Ainur Rofiq MPdI, yang membacakan surat at-Tin pada rakaat pertama dan surat an-Nashr pada rakaat kedua.
Mengawali kajian tafsirnya, Taufiqur Rohman mengajak jamaah untuk bersyukur kepada Allah Swt. karena masih diberi kesempatan untuk menuntut ilmu melalui pengajian ini.
“Semoga Allah memberikan kemudahan kita dalam menyerap ilmu sehingga ibadah kita semakin berkualitas karena bertambahnya ilmu,” ujarnya.
Selanjutnya, Ketua MPID Banyuwangi itu membacakan ayat al-Quran surat al-Baqarah ayat 200. Pada ayat tersebut dijelaskan bahwa ada segolongan jamaah haji yang berdoa kepada Allah, namun mereka hanya meminta kebaikan di dunia.
Menurutnya, peristiwa yang dikisahkan dalam ayat tersebut harus menjadi perhatian serius bagi umat Islam. Jangan sampai ibadah hajinya menjadi sia-sia, dan jangan sampai pergi haji hanya sebatas rekreasi saja.
“Sangat disayangkan jika biaya besar yang dikeluarkan hingga puluhan juta, tapi hajinya menjadi haji mardud, haji yang tertolak di hadapan Allah,” tegasnya.
Oleh karena itu, ustaz yang sehari-hari menjadi pengajar Pendidikan Agama Islam di SMK Muhammadiyah 2 Genteng itu mengajak jamaah agar terhindar dari golongan jamaah haji yang hanya mendapatkan dunia dan di akhirat tidak memperoleh pahala hajinya.
Harapannya, umat Islam saat beribadah haji dapat mengikuti golongan jamaah haji yang mabrur, seperti yang dikisahkan dalam surat al-Baqarah ayat 201.
Mereka melakukan manasik haji sesuai dengan yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW dengan meminta kebaikan tidak hanya di dunia ini saja, melainkan juga untuk kebaikan di akhirat kelak.
Lebih lanjut, Taufiqur Rohman mengingatkan kepada jamaah pengajian.
“Ibadah haji ini hampir sama dengan ibadah salat yang dasar hukumnya sudah dinyatakan dengan jelas oleh Nabi Muhammad,” ulasnya.
Dalam hal salat, Nabi Muhammad menyuruh agar umat Islam mendirikan salat sesuai dengan yang telah dicontohkan oleh Nabi, sebagaimana dijelaskan dalam hadis riwayat Imam Bukhari.
Begitu pula dalam hal ibadah haji ini, Nabi juga menyatakan dalam hadisnya yang diriwayatkan Imam Muslim.
“Ambillah dariku manasik kalian,” tandasnya.
Menjelang masuknya waktu salat Isya untuk Kabupaten Banyuwangi dan sekitarnya, pengajian ini diakhiri.
Penulis Ghulam Bana Islama, Taufiqur Rohman Editor Zahra Putri Pratiwig