PWMU.CO – Majelis Ekonomi PDM Kabupaten Blitar menggelar pelatihan pembuatan Soto Ayam Lamongan di Aula SDI Aisyiyah Jatinom, Ahad (07/09/2024). Pelatihan ini diadakan dalam upaya untuk menggairahkan semangat warga persyarikatan khususnya di bidang ekonomi.
Dihadapan lima puluhan peserta pelatihan, Rasyid Ridha Ketua majelis Ekonomi mengatakan bahwa salah satu faktor penyemangat bermuhammadiyah adakah ketika sehat ekonomi tercukupi. Warga Muhammadiyah harus punya mampu sehat ekonomi untuk menunjang pergerakan dakwah.
Dalam kegiatan yang diberi tema Pelatihan Pembuatan Warung Soto Lamongan, Majelis Ekonomi PDM Kabupaten Blitar mengundang pelaku usaha Soto Lamongan Wasola asli dari lamongan, yakni Bu Ivah Vravina. Wanita yang berusia 40 tahun ini adalah pengusaha soto Lamongan yang sudah sukses.
Beliau membuka warung soto ini sejak tahun 2017. Dan hingga kini usahanya terus berkembang, itu ditandai dengan saling besarnya omset yang didapatkan dalam sehari.
Beliau mengatakan bahwa ketlatenan dan penyajian cita rasa yang khas adalah resep utama yang harus dimiliki oleh penjual soto, sehingga ketika rasanya cocok di lidah, maka secara otomatis orang akan membeli kembali.
“Saya dulu awal membuka warung ini sehari menyembelih 2 ekor ayam Bu, dan Alhamdulillah sampai sekarang ini sudah 10 ekor sehari” jelasnya kepada ibu dan peserta yang hadir.
Dalam kesempatan ini, beliau membagikan resep bumbu gratis kepada para peserta. Kita harus memilih bahan yang berkualitas, untuk menghasilkan rasa yang pas ibu-ibu, dan tiap hari kita harus memilih sendiri kepasar. Setidaknya ada 25 jenis bahan bumbu yang dibutuhkan untuk soto Lamongan ini.
Diakhir acara beliau mengajak langsung untuk praktek membuat soto, dan sekaligus hasilnya dinikmati bersama-sama.
Selain Bu Iva, Wakil Ketua PDM Lamongan Bapak Gufron juga ikut hadir mendampingi beliau memotivasi calon pengusaha soto Lamongan di Blitar ini.
Sigit Prasetyo selaku ketua PDM Kabupaten Blitar dalam sambutannya juga memberikan beberapa tips agar para calon pengusaha ini punya jiwa usaha yang tahan banting.
“Kita harus banyak ide, inovasi dan jangan baperan ya buk, jangan sampai kita menyerah hanya karena sekarang dagangan kita sepi, padahal kita lupa kalau hari kemaren usaha kita rame” pungkasnya. (*)
Penulis Endy Law Editor Amanat Solikah