PWMU.CO – Bersamaan dengan agenda pengajian rutin Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah (PRIM) Kampung Baru, serta kunjungan dari rombongan Rihlah Dakwah Muhammadiyah Jawa Timur ke Kuala Lumpur, Himpunan Warga Muhammadiyah Bulubrangsi (HWMB) Malaysia melakukan serah terima jabatan di TPA Muhammadiyah Kampung Baru, Kuala Lumpur, Malaysia.
Serah terima jabatan ketua dari Fauzi (demisioner Ketua HWMB Malaysia) kepada Khoirur Roziqin (Ketua HWMB Malaysia baru) disaksikan oleh sekitar 200 warga Muhammadiyah yang berada di Kuala Lumpur, Malaysia.
(Baca: Majelis Agama Islam Thailand Kagum pada Gerakan Muhammadiyah)
Fauzi dalam sambutannya mengungkapkan bahwa HWMB ini sudah ada sejak tahun 1970, dan merupakan cikal bakal berdirinya Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia. “Sebagai komunitas tertua dan yang pertama, semoga, HWMB Malaysia tetap konsisten berdakwah dan menggerakkan Persyarikatan Muhammadiyah di Malaysia,” ujar Fauzi, Ahad (1/10).
Serah terima pimpinan HWMB Malaysia disaksikan secara langsung oleh Ketua PCIM Malaysia Dr Sonny Zulhuda. Dalam sambutannya, Sonny mengucapkan selamat atas terpilihnya Khoirur Roziqin sebagai Ketua HWMB Malaysia.
Lebih lanjut, Sonny menyatakan bahwa sejarah keberadaan Muhammadiyah di Malaysia tidak bisa dipisahkan dari keberadaan HWMB. Sebab, kata dia, HWMB Malaysia lebih dulu ada, jauh sebelum berdirinya PCIM Malaysia yang eksistensinya baru 10 tahun. “Tak bisa disangkal bahwa HWMB adalah motor penggerak Muhammadiyah di Malaysia,” ungkapnya.
(Baca juga: Shalat Jum’at di Mushola SPBU Bikin Heboh Penganut Syafii di Malaysia)
Tak lupa, Sonny mengucapkan selamat datang kepada rombongan Islamic Studies Muhammadiyah Jawa Timur yang dipimpin oleh Nadjib Hamid MSi, karena menyempatkan diri untuk hadir di tengah-tengah acara tersebut. “Keterikatan Muhammadiyah Malaysia dengan Muhammadiyah Jatim tidak hanya soal kesamaan ideologi ber-Muhammadiyah, tapi juga karena sama-sama berasal dari Jawa Timur,” tuturnya.
Di tempat terpisah, Hani Adhani, salah satu mahasiswa S3 International Islamic University Malaysia (IIUM) asal Indonesia yang hadir pada kesempatan itu mengaku bangga bisa menyaksikan perjuangan dakwah warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Negeri Jiran.
(Baca juga: Tak Temui Musholla, Lorong Hotel pun Jadi Tempat Shalat Subuh Bejamaah)
”Sungguh luar biasa. Mereka dengan sukarela bahu-membahu, bergotong-royong, mengabdi dan ikhlas berjuang untuk menggerakkan dakwah Islam di Malaysia melalui Muhammadiyah,” paparnya.
Adhani menyatakan bahwa pesan KH Ahmad Dahlan begitu kental terasa di PRIM Kampung Baru ini. ”Hidup-hidupilah Muhammadiyah dan jangan mencari hidup di Muhammadiyah benar-benar terasa di tengah gemerlap Kota Megapolitan Kuala Lumpur,” kesannya.(uzlifah/ferry/aan)