PWMU.CO – Kwartir Daerah Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Kabupaten Lamongan gelar pelantikan periode 2023-2028 di Aula Masjid Asy-Syifa’ RS Muhammadiyah Lamongan, pada Kamis (26/9/2024).
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Kwartir Pusat Hizbul Wathan, Nugroho Hadi Kusuma, Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Jatim, Dr Eko Hardi Ansyah MPsi, Ketua Kwartir Wilayah Hizbul Wathan Jawa Timur, Fathurrahim Syuhadi MM, dan Ketua Majelis Dikdasmen PDM Lamongan, M. Said MPd, serta perwakilan Ortom Daerah lainnya.
Dalam sambutannya, Ketua Kwartir Wilayah Hizbul Wathan Jatim Fathurrahim Syuhadi menyampaikan, “Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Kwartir Wilayah Jawa Timur mengapresiasi atas geliat dan giat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan Kwartir Daerah Kabupaten Lamongan.”
Lanjutnya, Hizbul Wathan Lamongan patut dibanggakan di Jawa Timur terkait dengan melimpahnya SDM peserta didik maupun pelatih. Bahkan sepetinya tiada hari tanpa bergiat di HW.
Menurutnya, Kwarda Lamongan memiliki anggota ribuan yang tersebar di lembaga pendidikan mulai dari PAUD sampai Perguruan Tinggi. Pembina/Pelatih jumlahnya juga seribu lebih.
Penulis Sejarah Hizbul Wathan Lamongan ini menambahkan, Visi Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan adalah mewujudkan anak, remaja, pemuda yang berkualitas di lingkungan umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah
Sedangkan, lanjutnya, Misi Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan mempersiapkan kader bangsa dan kader Muhammadiyah yang memiliki kepribadian dan kepemimpinan Islami, berdisiplin, sehat jasmani rokhani, memiliki intergritaas tinggi dan percaya pada diri sendiri.
“Keanggotaan Gerakan Kepanduan Hizbul Watha ditilik dari usia mulai dari PAUD yang dikenal dengan Pandu Tunas Athfal sampai pandu Dewasa yang dikenal dengan Pandu Lansia (Tekek nggondol lawe, sampai tuwek melu HW),” tuturnya dihadapan kader Hizbul Wathan Lamongan.
Lebih lanjut, kata Ketua Kwarwil HW Jatim ini, melihat kompleksitas umur dan golongan keanggotaan Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan tentu dibutuhkan kepemimpinan yang faham akan latar belakang, keunikan dan kekhasan masing masing.
“Usia 0 tahun sampai 6 tahun adalah usia emas (golden age) bagi manusia. Dr. Maria Montessori, pendidik dan dokter asal Italia meyakini bahwa periode kehidupan yang paling penting adalah periode anak sejak lahir usia 0 tahun sampai 6 tahun,” kata Penulis Sejarah Muhammadiyah Lamongan ini.
“Ini masa emas di saat mereka menyerap apapun yang ada di lingkungan sekitarnya. Saat rasa ingin tahunya sangat tinggi dan gemar bereksplorasi. Dan di Hizbul Wathanlah tempatnya mereka berlatih dan bereksplorasi,” ujarnya.
Maka, kata Ramanda Rokhim, sapaan akrabnya, pada rentang usia dini itulah proses pendidikan harus dijalankan secara benar, agar kelak dapat berkembang optimal. Di sinilah peran Pandu Tunas Athfal dimulai.
“Untuk itu peran pelatih, pembina sangatlah penting dan urgen dalam pengembangan SDM Kepanduan Hizbul Wathan di Lamongan,” pungkasnya.
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Azrohal Hasan