PWMU.CO – Pertemuan kelompok BSA (Balai Sakinah Aisyiyah) Desa Margomulyo dan Pohbogo, Kecamatan Balen, diselenggarakan oleh tim inklusi Pimpinan Daerah Aisyiyah Bojonegoro, Rabu (25/09/24).
Kegiatan pertemuan BSA dilaksanakan dua bulan sekali di setiap desa sasaran program, untuk Kecamatan Balen berada di Desa Margomulyo dan Pohbogo.
Setiap pertemuan memiliki tema yang berbeda-beda. Untuk bulan September ini, pembahasan berfokus pada PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di tatanan rumah tangga.
Para peserta yang hadir terdiri atas anggota kelompok BSA sebanyak 20–30 orang, 1 kader kecamatan, dan 5 kader desa inklusi di masing-masing desa.
“Memasuki awal musim hujan ini, diharapkan bisa menjaga kesehatan tubuh. Untuk kelompok BSA, bisa memulai menanam sayuran di kebun gizi,” ucap Siti Nurhayati, Senior Program Inklusi.
Tim inklusi, dalam menyambut musim hujan, memberikan anjuran kepada anggota BSA untuk menjalankan kehidupan sehari-hari dengan hidup bersih.
Dalam kesempatan ini, tim inklusi menghadirkan narasumber dari dosen STIKES (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan) Muhammadiyah Bojonegoro, Istiqlal Fitri.
Ia memberikan materi tentang PHBS di tatanan rumah tangga. Hal tersebut merupakan upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau.
Lalu, juga mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
PHBS di rumah tangga dilakukan untuk mencapai rumah tangga sehat.
10 Indikator PBHS di Rumah Tangga
Ia memaparkan bahwa rumah tangga sehat, menurut Kementerian Kesehatan, memiliki 10 indikator PHBS di rumah tangga sebagai berikut:
- Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan sesuai standar (bidan, dokter, tenaga paramedik lainnya di fasilitas pelayanan kesehatan). - Memberi ASI eksklusif
Pemberian air susu ibu (ASI) pada bayi baru lahir usia 0–6 bulan, hanya diberi ASI saja tanpa memberikan makanan atau minuman lain. - Menimbang balita setiap bulan
Mengetahui dan memantau perkembangan dan pertumbuhan bayi serta balita setiap bulan. - Menggunakan air bersih
Air merupakan kebutuhan paling dasar yang dipergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi, berkumur, membersihkan rumah, dan sebagainya agar terhindar dari penyakit. - Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit. Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun, kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan. - Menggunakan jamban sehat
Jamban yang memiliki fasilitas pembuangan kotoran manusia, tempat jongkok atau duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan penampung kotoran (septic tank) dan air untuk membersihkannya. - Memberantas jentik di rumah sekali seminggu
Agar rumah bebas dari jentik, setelah dilakukan pemeriksaan jentik secara berkala, tidak terdapat jentik nyamuk. - Makan buah dan sayur setiap hari
Setiap anggota rumah tangga mengonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran setiap hari. - Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Aktivitas fisik dilakukan secara teratur paling sedikit 30 menit dalam sehari, sehingga dapat menyehatkan jantung, paru-paru, dan organ tubuh lainnya. - Tidak merokok di dalam rumah
Rokok ibarat bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap, akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya, di antaranya yang paling berbahaya adalah nikotin, tar, dan karbon monoksida (CO).
Penulis Ummu Faizatin Ni’mah Editor Zahra Putri Pratiwig