PWMU.CO – “Cara paling efektif untuk menghancurkan kekuatan ummat Islam, khususnya di Indonesia adalah dengan cara merusak aqidah melalui budaya dan teknologi”, demikian tutur Buya Alfis Chaniago ketika mengisi Pengajian Jumat Pagi yang dilaksanakan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Babat, (6/10/2017).
Pria kelahiran Sumani, Solok, Sumatera Barat ini membeberkan fakta bahwa di Singapura dulu pemeluk Islam 95%, sekarang tinggal 25%. Philipina dulu 100% muslim, sekarang tersisa 2% saja. Indonesia prosentasi muslim pernah mencapai 98%, kini menurun menjadi 85%. “inilah keberhasilan negara-negara Barat, yang membawa misi kebebasan dan kapitalis merongrong penduduk muslim di dunia”, katanya.
baca juga: Manusia Bisa Masuk Surga Asal Bersih dari 3 Hal Ini
Anggota Komisi I MUI Pusat ini juga mengungkapkan bahwa penduduk Indonesia lebih banyak menjadi konsumen dan pengekor. Lihatlah begitu mudahnya generasi muda mengfigurkan artis-artis luar, selanjutnya meniru gaya berpakaian dan bertingkah laku. saksikanlah para pelajar kita, setiap hari menunya gadget. “mau tidur ingat HP, bangun tidur ingat HP. Teknologi telah membius manusia tanpa kreatifitas”, ungkap Anggota Majelis Tabligh PP Muhammadiyah ini.
Saatnya Umat Islam bangkit dan sadar, khususnya bagi warga Muhammadiyah. Sedangkan apa saja langkah- langkah yang harus dilakukan? Buya Alfis menjelaskan, yaitu: pertama, Perteguh Aqidah-Iman, bentengi keluarga kita dari pengaruh media sosial, diantaranya gadget, ciptakan komunikasi lebih intens di keluarga, awasi dan bimbing anak-anak kita dirumah, dan ciptakan kedisiplinan. “Bila perlu, ajak sharing untuk menggunakan HP dengan proposional”, ungkapnya.
baca juga: Istri Solehah, Satu dari 4 Kebahagiaan Menurut Nabi Muhammad
Sementara itu Buya Alfis juga menambahkan langkah kedua yaitu memperkuat ekonomi jamaah. Menjaga hubungan silaturahmi dengan tetangga, mulai berbelanja di warung muslim, dukung mereka untuk membangkitkan ekonomi, pastikan bahwa tetangga kita tidak ada yang terjerat rentenir, karena mereka yang terlilit ekonomi lebih rentan terserang virus aqidah. “Walaupun warung tetangga muslim lebih mahal, insya Allah kalau kita ikhlas akan berbuah sedekah”, kata pria yang pernah menjadi penceramah tetap di Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) kini MNC Tv tahun 1991- 1997.
Sedangkan langkah ketiga, menurut penulis Kitab Hadist Indeks dan Syarah ini adalah membangun Akhlak. Lebih lanjut beliau mengungkapkan bahwa masih banyak perilaku-perilaku akhlak yang belum bisa dijalankan dengan baik. Diantaranya tentang kebersihan.
Buya Alfis mengisahkan, seorang pemuda di Eropa, yang perokok. Pemuda itu membuang abu rokok di kertas yang dia sediakan sendiri. Ketika akan membuang puntung rokok, tidak ditemui tempat sampah. Dia terus memegang sampah rokoh itu hingga ditemukannya tempat sampah, dia rela memegang selama dua jam. Padahal dia bukan seorang muslim, tapi mampu memaknai hakekat hidup bersih. “Malu rasanya, di sekitar kita muslim membuang sampah seenaknya tanpa rasa berdosa”, kata Buya Alfis.
baca juga: Muhammadiyah-Pemkot Surabaya Bersinergi Layani Masyarakat
Diakhir, ceramahnya Buya berpesan agar kaum muslim senantiasa menjaga dan menjalankan ajaran Islam dengan sekuat tenaga dan tidak tebang pilih, agar benteng Islam kokoh dan disegani negara lain.
Buya Alfis Chaniago, berada di Lamongan dalam rangka Road Show Dakwah yang dilaksanakan Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan, 5-8 Oktober 2017.(Mohamad Suud/Arifah)