PWMU.CO – Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) SMP Muhammadiyah 1 (Spemutu) Gresik laksanakan pemilu raya menggunakan QR Code dalam memilih anggotanya.
Bertempat di laboratorium komputer Spemutu jalan KH Kholil No 90 Gresik Jawa Timur, seluruh siswa Spemutu yang berjumlah 211 orang secara bergantian memilih 9 anggota formatur dari 30 siswa yang telah dinyatakan lolos menjadi pengurus IPM periode 2024-2025.
Satu persatu siswa yang telah mendapatkan surat suara, men scan QR Code yang sudah disiapkan oleh panitia pemilihan (Panlih) diatas meja labkom menggunakan gawai masing-masing untuk memberikan suaranya.
Ahmad Yusuf Putra siswa kelas VII B contoh nya, setelah namanya dipanggil oleh Panlih yang bertugas didepan ruang labkom, Yusuf sapaan akrabnya, segera bergegas memasukinya labkom dan langsung mengambil posisi untuk men scan QR Code menggunakan gawainya. Dengan didampingi oleh Muhammad Shaddam Attallah selaku ketua Panlih pemilu IPM, ia mengikuti arahan dan langkah langkah yang Shaddam informasikan ketika mengoperasikan gawainya secara seksama.
“Buka dulu google lens nya”, ucap shaddam kepada Yusuf.
“Setelah itu letakkan kamera HP mu tepat diatas QR Code kemudian tekan scan,” jelasnya kepada Yusuf.
“Setelah muncul webnya, silakan langsung masukkan token yang ada di surat suara mu dan pilih 9 orang yang akan kamu berikan suara mu, jika sudah tekan submit kemudian celupkan jarimu di tinta sebagai tanda bahwa kamu telah memilih,” terangnya.
Tak berselang lama, Yusuf segera mengikuti instruksi yang telah diberikan oleh kakak kelasnya tersebut.
Kepada kontributor pwmu.co, Yusuf mengungkapkan rasa senang nya karena sudah berpartisipasi dalam kegiatan pemilu raya IPM Spemutu.
“Sempat gugup dan bingung, karena ini merupakan pengalaman pertama saya dalam mengikut e-voting pemilu raya IPM Spemutu dengan menggunakan gawai lalu scan QR Code, biasanya yang saya tau selama ini scan QR Code hanya untuk menu pembayaran namun dikegiatan ini ternyata scan QR Code juga bisa digunakan untuk e-voting pemilu IPM,” takjubnya.
“Semoga suara yang telah saya berikan dapat menjadi manfaat bagi kegiatan pemilihan pengurus IPM periode kali ini,” tutupnya.
Senada dengan Yusuf, Shaddam pun juga mengungkapkan rasa takjubnya.
“Pada kegiatan pemilu raya IPM Spemutu tahun ini kami berusaha untuk berinovasi bagaimana caranya agar pemilu tetap jujur, adil, ringkas dan cepat. Setelah tim Panlih berdiskusi dengan bapak ibu guru serta mencari beberapa referensi maka diputuskan untuk menggunakan QR Code dalam prosesnya,” jelasnya.
“Selain cepat, mudah, praktis dan efisien, alhamdulillah nya minim gangguan teknis. Sehingga kegiatan pemilihan berlangsung lancar dan dalam perekapan suara jadi lebih ringan,” imbuhnya.
“terima kasih kami sampaikan kepada tim IT Spemutu terutama pak Arif (sapaan Bustanul Arifin ST) selaku kepala lab IT Spemutu yang sudah berkenan membantu kita dalam pelaksanaan pemilu raya ini,” tambahnya.
“Harapan kami, anggota formatur yang terpilih dapat mengemban tugas dengan baik untuk memajukan sekolah melalui organisasi IPM,” tutup siswa kelas IX tersebut.
Sebagai informasi, kegiatan pemilu raya IPM yang berlangsung Rabu (25/9/24) menggunakan E-voting berbasis web dengan bahasa pemrograman bernama PHP (Hypertext Preprocessor). PHP merupakan bahasa pemrograman open-source yang digunakan untuk membangun aplikasi web dinamis dan interaktif.
Kepada kontributor pwmu.co, Kepala lab IT Spemutu, Bustanul Arifin ST menjelaskan keunggulan penggunaan barcode pada pemilu raya IPM kali ini.
“Keunggulan dari penggunaan e-voting berbasis web dengan PHP ini panlih dan pemilih tidak perlu ketik web evoting, cukup scan QR Code halaman e-vote sudah tampil,” jelasnya.
“Penyiapan database dilakukan H-1 mulai dari input id pemilih, sampai input identitas calon. Jika database sudah siap maka link web evoting diconvert menjadi QR Code sehingga proses pemilu raya lebih cepat, efisien serta hasil akurat,” imbuhnya
“Progam tersebut juga dapat digunakan dalam pembelajaran sehari hari. Bahasa pemrograman web based diterapkan untuk melatih cara berpikir logis serta melatih kemampuan siswa untuk memecahkan masalah yang dihadapi ketika proses pembelajaran dikelas pada masing masing siswa,” tutupnya. (*)
Penulis Bening Satria Prawita Diharja Editor Wildan Nanda Rahmatullah