Diajeng Ngawi, Baiq Dewi Ariful Hawa sedang berjalan di catwalk dalam Peringatan Hari Batik SD Muhasa pada Rabu (2/10/2024). (Siyam Supiah/PWMU.CO).
PWMU.CO – SD Muhammadiyah 1 (SD Muhasa) Ngawi, Jawa Timur memperingati hari batik pada Rabu (2/10/2024). Selepas dhuha dan mengaji di kelas, seluruh siswa SD Muhasa berduyun-duyun menuju halaman sekolah.
Mengenakan batik bebas, lautan siswa SD Muhasa berhasil memvisualisasikan ragam batik Indonesia. Halaman sekolah tersulap menjadi panggung penampilan dan catwalk batik fashion. Lengkap dengan red carpet dan pajangan kain batik tulis, hasil karya siswa sebelumnya.
Dengan panduan Novandi Broto dan Eko Wahyudi, kegiatan peringatan batik diawali dengan sambutan kepala sekolah. Agenda kemudian berlanjut dengan penampilan-penampilan dan catwalk.
Tujuan Peringatan Hari Batik
Sambutan kepala sekolah tersampaikan langsung oleh kepala SD Muhasa Ngawi, Joko Santoso SPd. Dalam sambutannya, Joko menyampaikan dua tujuan peringatan hari batik.
Pertama agar anak-anak semakin mencintai batik dan menjaga kelestariannya. Kedua, menjadi ajang penampilan bakat anak-anak.
“Selain melalui kegiatan pembalajaran intrakurikuler dan ekstrakurikuler yang berorientasi pada bakat dan minat siswa, sekolah juga berusaha mewadahi bakat dan minat anak-anak melalui berbagai kegiatan” ucapnya.
Penampilan pertama setelah sambutan kepala sekolah adalah tim Muhaswara yang menampilkan lagu 4 Kata Ajaib. Muhaswara merupakan tim penyanyi siswa SD Muhasa di bawah binaan guru musik SD Muhasa, Yuni Wulansari dan guru ekstrakurikuler musik, Haryanggita Katon.
Menurut Yuni, tim Muhaswara acapkali manggung baik di sekolah maupun luar sekolah. “Terakhir kemarin Sabtu, 28 September 2024 di Pendopo Wedyagraha, Pemda Kabupaten Ngawi” katanya.
Penampilan berikutnya adalah tari membatik yang terbawakan beberapa anak perempuan kelas 5. Tarian yang menampilkan proses membatik tersajikan oleh anak-anak melalui gerakan yang epik.
Hadirkan Dimas Diajeng Ngawi
Muhammad Aziz Al Huda, Dimas Ngawi dan Baiq Dewi Ariful Hawa, wakil 2 Diajeng Ngawi turut hadir memeriahkan peringatan hari batik SD Muhasa Ngawi. Keduanya tampil dipanggung catwalk dan menyampaikan motivasi kepada seluruh siswa.
Sebagai informasi, Dimas Diajeng Ngawi merupakan paguyuban duta wisata yang ada di Kabupaten Ngawi yang beranggotakan pemuda-pemudi asli Ngawi.
Aqila, panggilan Diajeng Baiq Dewi Ariful Hawa menyampaikan kepada siswa SD Muhasa bahwa untuk menjadi Diajeng Ngawi salah satu yang perlu disiapkan adalah Brain, Beauty, and Behavior.
Ia menjelaskan bahwa brain berarti harus berpengetahuan luas. Beauty tidak mutlak hanya cantik atau tampan secara fisik, tetapi lebih ke hati dan kepribadian yang berbudi.
Sedangkan behavior berarti memiliki perilaku atau akhlaq yang baik, karena Dimas dan Diajeng akan menjadi salah satu center of model bagi kaum muda lain.
“Adek-adek, beauty itu tidak mutlak hanya cantik atau tampan secara fisik ya, bukan berarti yang cuma pintar make up juga. Tetapi lebih kepada hati dan kepribadian yang berkarakter” jelas alumni SD Muhasa 2019 tersebut.
Penulis Siyam Supiah, Editor Danar Trivasya Fikri