PWMU.CO – Energi Baru Terbarukan (EBT) terus menjadi salah satu prioritas strategis pemerintah Indonesia sebagai upaya mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil dan menekan emisi karbon.
Dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), Indonesia menargetkan 23 persen bauran energi nasional berasal dari sumber energi terbarukan pada tahun 2025.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai salah satu teknologi utama di sektor EBT diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian target tersebut, namun upaya pemerintah dalam mempercepat transisi energi ini tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan pendidikan yang memadai.
Penguasaan teknologi EBT, seperti PLTS, sangat dibutuhkan untuk mencetak sumber daya manusia yang siap menghadapi tantangan di masa depan. Oleh karena itu, pendidikan vokasi dan teknik yang ada di berbagai jenjang sekolah menjadi sebuah tempat untuk menyiapkan generasi muda yang terampil serta kompeten di bidang energi hijau.
Menjawab tantangan ini, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui Program Studi Teknik Elektro melakukan pengabdian masyarakat dengan memperkenalkan modul pembelajaran berbasis energi baru terbarukan, khususnya PLTS, di SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, Kabupaten Malang, Selasa (17/9/2024).
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Amrul Faruq PhD dan Anggota pengabdian masyarakat, Ilham Pakaya MTrT. Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari mahasiswa Teknik Elektro UMM.
Kegiatan pengabdian ini diterima langsung oleh Kepala SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, Munali ST MPd.
Dalam sambutannya, Munali menyampaikan apresiasinya kepada Tim Dosen pengabdian masyarakat Teknik Elektro UMM atas kontribusi mereka dalam pengembangan kurikulum berbasis teknologi hijau.
Munali berharap dengan adanya modul pembelajaran PLTS ini, para siswa tidak hanya paham tentang konsep dasar energi terbarukan, tetapi juga mampu mengembangkan keterampilan praktis yang dapat digunakan dalam dunia kerja.
“Kami berharap anak-anak SMK Mutu bisa menguasai teknologi PLTS ini dan menjadikannya bekal yang sangat berharga bagi karier mereka di masa depan,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini, para dosen dan mahasiswa UMM memberikan pelatihan intensif kepada para siswa dan guru terkait dasar-dasar teknologi PLTS, mulai dari prinsip kerja hingga pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari.
Modul pembelajaran yang disusun oleh tim pengabdian ini diharapkan dapat diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran di SMK untuk mendukung pendidikan yang lebih relevan bagi kebutuhan industri energi terbarukan.
Sementara itu, dalam kegiatan ini Amrul menekankan pentingnya pengenalan teknologi PLTS sejak dini di tingkat sekolah.
“Kami ingin siswa-siswi SMK tidak hanya memahami teori, tetapi juga memiliki keterampilan praktis yang diperlukan untuk berkontribusi dalam pembangunan energi hijau di Indonesia,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa program pengabdian ini merupakan bagian dari komitmen UMM dalam mendukung target nasional untuk mengembangkan EBT melalui penguatan pendidikan vokasi.
Dengan adanya inisiatif ini dan seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan tenaga kerja di sektor teknologi hijau, diharapkan SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi dapat menjadi salah satu sekolah yang siap mencetak lulusan yang berkompeten di bidang energi terbarukan.
Para siswa kini memiliki kesempatan untuk belajar dan terlibat langsung dalam teknologi PLTS, yang mana di masa depan diproyeksikan menjadi salah satu sumber energi utama di Indonesia. (*)
Penulis Faruk Editor Ni’matul Faizah