Materi Pengajian
Tema pengajian rutin kali ini adalah “Refleksi Menjaga Hati, Meredam Emosi, dan Menahan Diri demi Meraih Ridho Ilahi.”
Dalam ceramahnya, Ustadz Junaidi mengutip QS Al-Baqarah ayat 11 dan 12:
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ
Artinya: “Dan bila dikatakan kepada mereka, ‘Janganlah kalian membuat kerusakan di muka bumi,’ mereka menjawab, ‘Sesungguhnya kami orang-orang yang melakukan perbaikan.'”
أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَٰكِنْ لَا يَشْعُرُونَ
Artinya: “Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.”
Pada Al-Baqarah ayat 11 disebutkan bahwa mereka itu adalah orang orang munafik. Sedangkan kerusakan yang di maksud adalah kekufuran dan kemaksiatan.
Di antara bentuk kerusakan yang dilakukan di muka bumi ini adalah mengangkat orang kafir sebagai wali-wali (pemimpin atau pelindung).
Mereka juga berbohongan kepada orang orang mukmin melalui pengakuan palsu mereka, padahal keyakinan mereka dipenuhi oleh kebimbangan dan keraguan.
Keimananya disusupi keragu-raguan, maka imanya akan tercabik-cabik, pendengaranya dipengaruhi syubhat kesamar samaran mereka, maka keyakinan di dalam hatinya akan lenyap.
Rasulullah bersabda:
أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ
Artinya: “Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)” (HR. Bukhari dan Muslim)
Baiknya amal perbuatan seseorang, kemampuan menjauhi yang haram, serta meninggalkan perkara syubhat, semuanya bergantung pada baiknya hati.
Pengertian baiknya hati mencakup tiga hal:
- Rasa takut kepada Allah dan siksa-Nya. Orang yang berhati baik akan senantiasa takut melanggar perintah Allah.
- Niat yang ikhlas karena Allah. Setiap langkah dalam beribadah dilakukan dengan niat mendekatkan diri kepada-Nya, dan meninggalkan maksiat demi mencari ridho Allah.
- Cinta kepada Allah dan ketaatan. Hati yang baik dipenuhi rasa cinta kepada Allah dan senang dalam menjalankan ketaatan.
Tiga jenis hati manusia termasuk di antaranya adalah qolbun mayyit (hati yang mati). Ini adalah kondisi di mana hati tidak mampu membedakan antara yang baik dan yang buruk, serta cenderung melakukan perbuatan jahat.
Ciri-ciri qolbun mayyit antara lain:
- Menolak kebenaran dari Allah
- Berlaku zalim terhadap sesama
- Enggan menerima nasihat
- Sulit berbuat kebaikan
- Malas beribadah dan bersedekah
- Tidak menyadari bahwa hatinya sudah mati
- Terbuai dengan kesenangan dunia
Penulis M Mahmud Editor Wildan Nanda Rahmatullah