PWMU.CO – Pelantikan Bina Karya Mandiri (BKM) Jaga Baya Qabilah Jenderal Sudirman dalam kegiatan LDKS dan HW Camp SMP Muhammadiyah 7 Surabaya menjadi momen penting bagi para kader muda untuk melanjutkan tradisi kepemimpinan yang tangguh, Selasa (15/10/2024).
LDKS dan HW Camp SMP Muhammadiyah 7 Surabaya bertempat di Klurak, ECO Park Pacet, Mojokerto.
Bina Karya Mandiri adalah suatu organisasi dalam kepanduan Hizbul Wathan yang ditujukan untuk para Penghela dan Penuntun. Sebetulnya, ada banyak jenis Bina Karya Mandiri.
Namun, SMP Muhammadiyah 7 Surabaya memilih Jaga Baya yang berarti berkemampuan untuk melindungi dari bahaya dengan menerapkan disiplin dan menjadi tanggap darurat bencana.
Semua ini sesuai dengan visi sekolahnya Para Pemimpin. Nama Qabilah Jenderal Sudirman adalah keputusan dari Kwartir Daerah Gerakan Kepanduan HW Surabaya.
Lalu, yang dilantik adalah anak-anak berusia mulai dari 15 tahun yang memiliki minat pada dunia Kepanduan Hizbul Wathan dan aktif mengikuti program-program HW di tingkat ranting, yakni sekolah.
Tujuannya adalah untuk memotivasi para peserta didik agar bersedia secara sukarela melanjutkan kaderisasi HW. Di sisi lain, kegiatan ini juga sebagai bentuk aktivitas positif untuk menumbuhkan empati serta mencegah hal-hal negatif di kalangan remaja.
Misalnya, mengurangi kecanduan gawai dan mendorong aktivitas fisik yang lebih aktif.
Uniknya, Dedi Siswanto, pembina HW SMP Muhammadiyah 7 Surabaya, mengaku bahwa program ini telah vakum selama puluhan tahun, dan hanya ada dua sekolah yang menjalankan program ini.
Harapannya, SMP Muhammadiyah 7 Surabaya dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Surabaya.
Pelantikan dilakukan dengan penggantian topi lapangan dengan baret berwarna hijau dan pemberian tali berwarna merah yang dilakukan oleh Kepala Sekolahnya Para Pemimpin, Imam Sapari MPdI.
Saat melantik, Gus Imsap, sapaan akrabnya juga memberikan pesan moral. “Dengan ini, kamu saya beri amanah untuk menjadi teladan dengan menjaga salat lima waktu, tidak terjerumus pada kenakalan remaja, dan jabatan.
Hal ini dapat diambil sewaktu-waktu dengan pertimbangan perubahan sikap, apakah lebih baik atau sebaliknya,” Dafa Ghiffari Putra, siswa kelas 9 As Shalih, pun menanggapi, “Bertambah lagi amanah kami, semoga saya dapat menjadi seperti yang diharapkan.”
Setelah dilantik, mereka langsung diperbolehkan menyampaikan materi kepanduan yang telah dipelajari sebelumnya saat pelatihan dua hari sebelum acara, yakni Sabtu dan Ahad, 12-13 Oktober 2024. Nur Laini Firdani, siswa kelas 9 As Shobur, mengaku bahwa dia senang banyak belajar hal baru. “Tapi ternyata mengatur dan mengajar tidaklah mudah,” tutup Nuril, sapaan anak yang ceria dan ekspresif itu.
Penulis Rachell Fattama Az Zahrah Editor Zahra Putri Pratiwig