Keseruan murid Islamic School SD Muhtar saat nobar Film Buku Harianku di Bioskop CGV Cinemas di Mall Blitar Square Kota Blitar, Selasa (15/10/2024). (Agus Fawaid/PWMU.CO).
PWMU.CO – Islamic School SD Muhammadiyah Kota Blitar (SD Muhtar) mengadakan nonton bareng (nobar) Film Buku Harianku di Bioskop Cultural, Great, and Vital (CGV) Cinemas, Selasa (15/10/2024).
Bioskop ini berada di dalam gedung Mall Blitar Square yang beralamat di Jalan Merdeka Nomor 6-7, Kelurahan Kepanjenlor, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar.
Suasana semangat mewarnai seluruh murid kelas 1 sampai 6, guru, dan karyawan SD Muhtar yang mengikuti nobar ini. Mereka berangkat usai Sholat Dhuhur berjamaah.
Guru kelas 5 Yusmiarsih SPd menyampaikan bahwa keseruan sudah tampak dari sekolah karena mereka berangkat dengan berjalan kaki menuju Bioskop. Suasana siang yang panas tidak mengurangi semangat. Mereka tampak gembira menempuh jarak sekitar 600 meter.
“Sampai di lokasi mereka antri dengan tertib lalu masuk satu per satu ke dalam Bioskop yang berada di lantai tiga. Hampir seluruh kursi Bioskop terisi oleh mereka yang bersiap untuk nobar” kata guru yang akrab dengan sapaan Bu Yusi itu.
Nobar ini menjadi kegiatan outing class tengah semester untuk mereka agar menikmati hiburan bersama sekaligus mengambil pesan moral dari film yang terangkat dari Novel karya Sutradara Angling Sagaran.
Sinopsis Film Buku Harianku
Film ini mengangkat kisah keluarga dan persahabatan yang terbalut dengan musikal. Kisahnya sendiri tentang Kila, anak yang selalu mencurahkan isi hatinya di buku harian.
Kila selalu menuliskan semua isi hatinya dan semua kejadian yang ia alami. Ia dibesarkan oleh seorang single parent, yaitu Riska. Suatu hari, Kila dan keluarganya berencana untuk pergi liburan, namun rencana itu gagal.
Tak hanya itu, Kila dititipkan pada kakeknya, Prapto, yang tinggal di Sukabumi. Ternyata Kakek Prapto tidak begitu suka dengan anak kecil, karena dianggap sebagai pengganggu dan kerap merepotkan.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu hubungan keduanya semakin dekat. Di saat yang bersamaan, Kila juga bertemu lagi dengan sahabatnya, Rintik, seorang penyandang disabilitas yang pemalu namun memiliki keberanian yang tinggi.
Kedua anak ini memiliki sifat yang begitu berbeda, tetapi mereka terlibat dalam sebuah petualangan yang tak terduga.
Para murid terlihat antusias saat film dimulai. Mereka mengikuti alur cerita dengan penuh perhatian. Mereka sesekali tertawa, bertepuk tangan, dan terharu.
Rasa senang juga dialami oleh murid kelas 5, Cellina Tasya Ramadhani. “Saya dan teman-teman bertepuk tangan ketika Kila pertama kali mau makan sayur” kata Tasya.
Kila anak yang belum suka makan sayur. Kila pertama kali makan sayur di hadapan Kakek yang sedang sakit agar mau makan. Setelah itu, Kakek mau makan. Kakek senang karena sejak lama menginginkan Kila makan sayur.
Kepala Sekolah SD Muhtar Tiwik Kusrini SPd menyampaikan harapannya agar nobar ini dapat menjadi upaya sekolah untuk membentuk karakter para murid.
“Karakter yang baik akan menjadi bekal yang berharga bagi para murid untuk menghadapi tantangan di masa depan. Film ini menjadi inspirasi bagi mereka untuk terus belajar dan meraih prestasi” terang Tiwik.
Penulis Agus Fawaid, Editor Danar Trivasya Fikri