PWMU.CO – Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Pusat Muhammadiyah terus berupaya memperkuat kemandirian panti asuhan Muhammadiyah melalui kerja sama dengan dunia usaha.
Salah satu langkah konkrit yang dilakukan adalah menjalin kemitraan dengan PT Alva Motor Listrik. Proses penjajakan kerja sama ini dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom pada Jumat (18/10/2024).
Sosialisasi ini diharapkan mampu mendorong Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) bidang sosial dalam meningkatkan kemandirian panti asuhan.
Pada kesempatan tersebut, Ketua MPKS PP Muhammadiyah, Dr Mariman Darto MSi, mengingatkan akan amanah Muktamar ke-48 di Surakarta.
“Saya ingin mengingatkan kembali bahwa tugas menjalankan kemandirian panti itu menjadi tugas terpenting, sebab menjadi salah satu amanah terpenting dari hasil Muktamar ke-48 di Surakarta,” ujar Dr Mariman.
Ia menegaskan bahwa kemandirian merupakan karakteristik unggul yang ada di setiap Amal Usaha Muhammadiyah bidang sosial.
Dr Mariman juga menyoroti penurunan kinerja keuangan yang dialami oleh Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Muhammadiyah di berbagai daerah.
“Saya tahu bahwa perkembangan LKSA kita, dari sisi keuangan mulai dari Aceh sampai Sorong, mengalami penurunan kinerja keuangan. Ini karena sekarang makin banyak panti, banyak LKSA, dan bersaing dengan pola serta modernisasi yang sangat luar biasa,” tambahnya.
Untuk itu, lanjutnya, semangat kemandirian perlu terus didorong sebagai target utama di periode ini. Harapannya, dengan kemandirian ini, panti asuhan akan tetap eksis, berjalan, dan terus berkembang.
“Mengutip sedikit dari tagline semangat atau spirit AUM Sosial dalam membangun Muhammadiyah yang unggul dan berkemajuan, ada tiga kata kunci yaitu berkembangnya manusia yang unggul, mandiri, dan sinergis,” ujarnya.
Dr Mariman menekankan bahwa kata mandiri menjadi acuan di seluruh tanah air, bahkan hingga ke mancanegara.
Ia mencontohkan semangat kemandirian yang ditemui di Malaysia, di mana terdapat usaha seperti soto Lamongan yang menjadi bagian dari upaya membangun kemandirian.
“Jadi kalau ini bisa dilakukan, maka akan sedikit lebih aman. Karena saya tahu, masalah yang dihadapi tidak hanya di keuangan saja, tetapi ada berbagai hal lain juga yang menjadi tantangan,” pungkasnya. (*)
Penulis Khoirul Anam Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan