Nur Aini Ochtafia sesaat setelah menerima penghargaan Juara Pertama Kategori Lomba Guru Berprestasi ME Awards 2024. (M Fadloli Aziz/PWMU.CO).
PWMU.CO – Guru SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik, Nur Aini Ochtafiya SPd berhasil meraih prestasi sebagai Juara Pertama Kategori Lomba Guru Berprestasi di ajang Muhammadiyah Education (ME) Awards 2024.
Event ini terselenggara oleh Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Jawa Timur di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada hari Ahad (20/10/2024).
Persiapkan Ragam Berkas
Fia, panggilan akrabnya, menyiapkan berbagai berkas untuk lomba ini. Antara lain berkas-berkas kualifikasi akademi, karya dan prestasi pengembangan profesi, pengalaman di organisasi profesi, dan keikutsertaan dalam forum ilmiah.
Namun tidak hanya itu, ada juga pengalaman organisasi nonprofesi, prestasi pengembangan siswa, dan keaktifan di persyarikatan. “Saat penjurian saya menampilkan performa langsung di depan dewan juri” tuturnya.
Guru Bahasa Inggris SDMM ini memaparkan best practice yang berdampak yang pernah dilakukan.
“Saya paparkan beberapa best practice yang sudah diakui oleh kemendikbudristek dalam PMM, best practice yang saya kirimkan dalam beberapa ajang bergengsi seperti Pendekar BBGP, SEAMEO Waste Hero Award, PembaTIK dan The Ohio University of America pada program IPTE” tuturnya.
Fia menceritakan bahwa hal utama yang ia angkat dalam presentasi adalah kebaruan apa saja yang pernah ia raih dan lakukan dalam kurun waktu 3 tahun ini.
“Hal yang paling menarik dewan juri adalah saat mengulik keaktifan organisasi profesi, non-profesi dan persyarikatan serta peran apa saja yang pernah saya lakukan di dalamnya” tuturnya. Termasuk, lanjut Fia, keaktifan di Bank Sampah Bestie Bersih tur Asri sebagai tim pengelolah sampah di tempat tinggalnya.
“Selain itu best practice yang berbasis pada kebutuhan belajar siswa serta level of proficiency siswa menarik perhatian dewan juri” ujar anggota LSBO PDM Gresik tersebut.
Berlomba Mengalahkan Diri Sendiri
Lebih lanjut, Fia mengaku terkesan mengikuti lomba ini. “Sungguh luar biasa bisa diberikan kesempatan bergabung bersama guru dan dewan juri dari unsur dosen, pakar pendidikan dan guru-guru hebat Muhammadiyah. Saya bersyukur bisa bertemu dan berkolaborasi dengan mereka semua” ungkapnya.
“Kami tidak saling berlomba namun berkolaboasi dan membangun jejaring dengan guru Muhammadiyah se-Indonesia. Bahkan saya sempat membantu meminjamkan laptop ke guru-guru lainnya yang terkendala perangkat” tambah Fia.
Yang paling berkesan, menurut Fia, adalah ketika ia mengikuti lomba bersamaan dengan jadwal kuliah Online S2 Dikdas. “Beruntungnya dosen dan teman-teman saling memberikan dukungan untuk bisa mengikuti keduanya” ujarnya.
“Saya juga berkenalan dengan sesama peserta lomba. Kami bercengkrama, berbagi pengalaman dan belajar bersama” terang Fia.
Fia menyampaikan pesan untuk memotivasi diri dan guru-guru Muhammadiyah lainnya untuk terus belajar dan berbuat baik.
“Kosongkan gelas dan jadilah pembelajar sepanjang hayat. Tuangkan hasil belajar dalam karya yang menginspirasi lewat aksi nyata dan berbagi praktik baik. Ajak berkolaborasi sebanyak mungkin sumber belajar” pesannya.
“Sejatinya kita ini tidak sedang belomba-lomba mengejar pencapaian. Namun saya berlomba-lomba mengalahkan diri sendiri di hari kemarin untuk menjadi saya dengan versi terbaik di masa yang akan datang” ungkapnya.
Penulis M Fadloli Aziz, Editor Danar Trivasya Fikri