Manajemen dan Sistem Pembelajaran di Portugal
Lebih lanjut, Ia menyoroti manajemen dan sistem pembelajaran UMinho yang cukup berbeda dengan sistem waktu pembelajaran di kebanyakan kampus di Indonesia. Sistem waktu pembelajaran yang fleksibel memudahkan mahasiswanya untuk belajar secara maksimal di jam perkuliahan. Selain itu, sama seperti pada kebanyakan kampus eropa pada umumnya, tidak ada intimidasi antara dosen dengan para mahasiswanya di area kampus.
“Ada tiga hal positif yang ingin saya bawa ke kampus. Pertama, mengenai metode pembelajaran yang fleksibel, sehingga tidak memberatkan mahasiswa. Lalu, program branding kampus yang lebih terstruktur terkait bagaimana membangun kenyamanan lingkungan kampus dari internalisasi nilai slogan tersebut. Dan yang terakhir, terkait menciptakan keamanan, kenyamanan, dan menghargai orang lain,” tambahnya.
Di samping belajar banyak hal di area kampus, ia juga berkesempatan field trip ke beberapa perpustakaan dan tempat bersejarah di Braga. Fatih juga mengaku kagum terhadap sejarah dan budaya disana.
Mulai dari cerita dibalik Kota Braga yang memiliki sejarah panjang dalam berdirinya negara Portugal hingga budaya masyarakatnya yang sangat mengutamakan keamanan pejalan kaki. Fenomena menarik lainnya tentang rumah makan Portugal adalah quality control kebersihan dan keamanan makanan.
Terakhir, Fatih juga menyoroti pentingnya keberadaan asosiasi sesama pengguna bahasa Indonesia. Menurutnya, hal itu sangat membantu untuk dapat perkumpulan yang positif, sehingga membantu cepat dalam beradaptasi di lingkungan baru. Ia berharap bisa menyerap dan menyalurkan banyak ilmu serta inovasi selama belajar di UMinho yang nantinya bermanfaat juga bagi UMM. (*)
Penulis Hassan Al Wildan Editor Amanat Solikah