
PWMU.CO –Program Studi Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengembangkan pertanian rumput laut di Kepulauan Sapeken, Sumenep, Madura.
Pengembangan pertanian ini mendampingi nelayan dan petani setempat untuk budidaya tanaman rumput laut.
Kegiatan itu disponsori Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) bersama Kangean Energy Indonesia (KEI Ltd).
KEI Ltd adalah perusahaan minyak dan gas (migas) terbesar di Jawa Timur yang beroperasi di Kepulauan Sapeken dan Raas, Sumenep. Program ini merupakan Corporate Social Responsibiliy (CSR) KEI Ltd.
Drs Nurwidodo MKes, dari UMM, menjelaskan, berdasarkan hasil observasi dan riset oleh tim Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) UMM, tim dosen Biologi UMM, dengan difasilitasi Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas-KEI Ltd terungkap bahwa daerah tersebut menyimpan potensi bahari dan pesisir yang sangat besar.
Sayangnya, lanjut dia, pihak yang seharusnya memiliki kebijakan pengembangan potensi, seperti pemerintah daerah, belum peka terhadap potensi tersebut. ”Itu salah satu faktor masyarakat Kepulauan Sapeken semakin tertinggal karena minimnya perhatian,” kata Nuwidodo dihubungi Jumat (13/10/2017).
Menurut dia, budidaya rumput laut dan pengolahan pasca panen merupakan wujud ekonomi hijau yang tidak merusak lingkungan.
Cara ini lebih baik dibandingkan penangkapan ikan yang berlebihan, memakai bahan kimia dan bom ikan, serta perusakan habitat ikan.
Senada itu, Dr Abdulkadir Rahardjanto MSi, pakar lingkungan hidup UMM yang juga anggota tim IbW-CSR UMM, mengungkapkan, selama ini di beberapa pulau masyarakat mulai membudidayakan rumput laut. Masyarakat yang biasanya menangkap ikan hiu, berburu penyu, dan menangkap ikan dengan potasium serta bom mulai mengubah kebiasaannya.
”Kepedulian UMM sangat luar biasa. Masyarakat mulai merasakan imbas positif. Berbagai pelatihan dan penyadaran telah dilakukan. UMM juga memberikan alat pengolah rumput laut menjadi tepung dan alat pembuatan snack rumput laut, dengan biaya mencapai sembilan puluh juta rupiah,” ujar Bapak Hanip Suprapto, Manager Public Government Affair KEI.
Selain itu, UMM juga membina perguruan tinggi lokal STKIP PGRI Sumenep membantu nelayan dan petani rumput laut di dua pulau yang menjadi percontohan. Yaitu, Pulau Pagerungan Kecil dan Pulau Sadulang Besar. (hum/aan)
Discussion about this post