PWMU.CO – Pengajian Ahad Pagi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Trenggalek pada Ahad (3/11/2024) dilaksanakan di Masjid Al Hilal, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek. Acara ini mengundang Ketua PP Muhammadiyah, KH Dr Sa’ad Ibrahim sebagai penceramah utama.
Kegiatan diawali dengan penampilan siswa-siswi Bustanul Athfal Panggul yang mempersembahkan hafalan Asmaul Husna dan beberapa ayat hafalan lainnya. Kemudian, siswa kelas 4, 5, dan 6 dari MIM Panggul memperlihatkan kemampuan mereka menghafal juz 29 dan 30, sesuai permintaan jamaah pengajian. Para siswa mampu melantunkan surah yang diminta jamaah, seperti Al-Alaq dan At-Tin, tanpa kesulitan. Seorang dermawan bernama Arif dari PCM Watulimo turut memberikan donasi kepada para siswa MIM Panggul sebagai bentuk apresiasi.
Acara berlanjut dengan pembacaan ayat suci al-Quran oleh Ustadzah Nur Badriah dan pengantar dari Ketua PDM Trenggalek, Wicaksono.
Dalam sambutannya, Wicaksono menyampaikan pentingnya menghidupkan ajaran Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam, seperti tercantum dalam Surat al-Anbiya ayat 107.
“Fenomena di Trenggalek menunjukkan banyak keluarga mengalami konflik. Ini adalah tanda bahwa Islam sebagai rahmat bagi semesta alam belum sepenuhnya terwujud. Kita perlu memperbaiki niat dan memperkuat barisan bermuhammadiyah,” ungkapnya.
Wicaksono menambahkan, “Banyak yang meminta rekomendasi dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah. Maka dari itu, setiap orang yang membutuhkan rekomendasi harus memiliki nomor baku Muhammadiyah yang dikeluarkan oleh PCM masing-masing.”
Dalam ceramah intinya, KH Sa’ad Ibrahim mengawali dengan sebuah hadits tentang pentingnya mencari ilmu.
“Barangsiapa menempuh jalan menuju ilmu, Allah akan memudahkan jalan menuju surga,” ucapnya.
Ia kemudian berbagi pengalaman berangkat dari Malang pukul 03.00 pagi untuk tiba di Panggul pada pukul 11.00, menekankan bahwa usaha kita saat ini tidak sebanding dengan perjuangan para pendahulu.
KH Sa’ad juga memberikan saran praktis untuk menjaga kesehatan melalui bacaan Al-Qur’an yang teratur, minimal satu juz per hari.
“Target membaca al-Quran bukanlah untuk memahami sepenuhnya, tapi sebagai jalan menuju surga, ketenangan, dan rahmat Allah,” lanjutnya.
Beliau menjelaskan bahwa rahmat Allah di dunia hanya 1%, sedangkan 99% sisanya diperuntukkan bagi penduduk surga di akhirat.
Selain itu, KH Sa’ad menjelaskan bahwa manfaat membaca al-Quran mencakup perlindungan malaikat dan kemuliaan di sisi Allah.
“Mari kita jadikan Muhammadiyah sebagai wasilah agar kita terhindar dari teguran Allah di akhirat,” tutupnya. (*)
Penulis Kamas Tontowi Editor Wildan Nanda Rahmatullah