PWMU.CO – Enam perwakilan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) yang ada Jatim mengadakan rapat koordinasi di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya), Ahad (15/10/17).
Rapat dilakukan berkaitan dengan sinergi PTM Jatim dengan UcMM (University Consortium Muhammadiyah Malaysia) untuk menggelar Asian Summit on Knowledge Advancement (ASKA 2017) yang akan diagendakan pada 27-29 Desember 2017. UMSrabaya ditunjuk sebagai penyelenggara pertama.
Menurut Chairman ASKA 2017 Dr M Arfan Mu’ammar MPdi, ASKA merupakan “anak kandung” dari ISKA (International Summit on Knowledge Advancement 2017) yang diadakan di Johor Bahru bulan Agustus lalu. “Kesuksesan ISKA ini kemudian menginspirasi UcMM untuk mengadakan agenda serupa tapi dalam lingkup Asean,” ujarnya.
Menurut Sekretarid Pascasarjana UMSurabaya itu, jika ISKA memiliki goal publikasi di Jurnal terindeks Scopus, ASKA tidak demikian. ASKA memiliki goal untuk publikasi di Jurnal terindeks DOAJ, dan diutamakan Jurnal tersebut dari PTM Jawa Timur,” ujarnya pada PWMU.CO, Senin (16/10/17).
Dia mengatakan, selain untuk melatih para penulis pemula dari kalangan mahasiswa dan dosen, ASKA juga memiliki tujuan untuk meningkatkan jurnal di PTM.
“Karena kendala pengelola jurnal PTM selama ini adalah naskah. Pengelola jurnal harus berburu naskah ke sana ke mari, sehingga tidak jarang jurnal yang ada di PTM kemudian tidak dapat publish bahkan mati di tengah jalan karena kehabisan naskah,” ungkap pria yang tinggal di Gresik itu.
Arfan berharap, dengan adanya ASKA ini, maka jurnal PTM dapat suplai artikel dan sharing pendanaan. “Dengan harapan, jika jurnal PTM Jatim secara kontinyu dapat menerbitkan jurnal, maka ke depan akan dapat diajukan sebagai jurnal terakreditasi bahkan dapat diajukan untuk indeksasi Scopus,” tuturnya.
Menurut dia, PTM yang memiliki jurnal yang terindeks Scopus dapat dihitung dengan jari, di antaranya Jurnal Telekomunika dari Universitas Ahmad Dahlan.
“Jurnal di PTM yang lain selebihnya la yahya wala yamut (hidup segan mati tak mau, Red). Jika banyak jurnal PTM yang terakreditasi bahkan terindeks Scopus, tentunya sangat membantu para dosen untuk mempublish artikel di jurnal PTM dan memudahkan dalam mengurus jabatan fungsional dan guru besar,” terang Arfan.
Dia mengingatkan bahwa aturan untuk pengajuan guru besar adalah jurnal terindeks Scopus. “Karena itu, ASKA mendorong jurnal PTM untuk dapat berakselerasi, setidaknya dalam jangka waktu 5 tahun ke depan, jumlah jurnal terakreditasi dari PTM khususnya di Jawa Timur akan meningkat drastis. Syukur-syukur ada salah satu jurnal di PTM Jawa Timur ini sudah terindeks scopus layaknya Jurnal Telekomunika di Universitas Ahmad Dahlan,” papar dia.
Arfan juga menjelaskan bahwa rapat koordinasi 6 PTM selanjutnya akan diselenggarakan di UMM, pada H-10 dari pelaksanaan ASKA 2017. Adapun PTM yang dimaksud adalah Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Muhammadiyah Surabaya, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Universitas Muhammadiyah Jember, Universitas Muhammadiyah Ponorogo, dan Universitas Muhammadiyah Gresik. (MN)
Discussion about this post