Potensi Bahaya Perkembangan Teknologi dan AI
Meski menawarkan banyak manfaat, perkembangan teknologi dan AI juga menghadirkan risiko yang harus diwaspadai. Pertama, ada risiko ketergantungan yang berlebihan pada teknologi. Di kalangan siswa, ini terlihat dari kecenderungan mereka mencari jawaban cepat di internet tanpa memahami konsep secara mendalam. Ketergantungan ini dapat mengurangi kemampuan berpikir kritis dan analitis siswa (Rizvi, 2023). Ancaman kedua adalah privasi data siswa. Teknologi AI seringkali memerlukan data pribadi siswa untuk mempersonalisasi pengalaman belajar. Meski bermanfaat, ada risiko besar jika data ini disalahgunakan atau bocor karena kebocoran data dapat membahayakan keamanan siswa (Berendt et al., 2020). Selain itu, ada kekhawatiran bahwa AI akan mengurangi peran guru. Padahal sejatinya siswa masih memerlukan keterlibatan manusia agar tetap termotivasi dan terinspirasi dalam proses belajar (Holmes & Anastopoulou, 2019).
Solusi Menghadapi Tantangan Teknologi dan AI dalam Pendidikan
Untuk mengatasi dampak negatif dari perkembangan teknologi dan AI, ada beberapa langkah yang dapat diambil. Pertama, literasi digital harus diajarkan sejak dini.
Kedua, AI dalam pendidikan harus tetap berada di bawah kendali guru. AI dapat menjadi alat bantu yang efektif, tetapi peran guru sebagai pembimbing harus tetap utama, keterlibatan guru dalam penggunaan AI di kelas penting untuk menjaga etika dan tujuan pendidikan tetap terjaga (Klimova et al., 2023).
Ketiga, regulasi data yang ketat diperlukan untuk menjaga privasi siswa. Sekolah dan penyedia teknologi pendidikan harus mengembangkan sistem yang aman dan patuh terhadap peraturan privasi. Ini sangat penting agar data pribadi siswa tidak disalahgunakan. AI yang terpercaya membutuhkan aturan yang jelas untuk menjaga keamanan siswa.
Dalam pandangan agama, Al-Qur’an juga mengingatkan kita untuk berhati-hati dalam menerima informasi dan teknologi baru. Dalam Surat Al-Hujurat ayat 6, Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti.” Prinsip kehati-hatian ini sangat relevan di era digital, ketika informasi dan data dapat tersebar luas namun tidak selalu benar.
Peran Muhammadiyah dalam Menangani Tantangan Teknologi dan AI
Sebagai organisasi Islam yang telah berusia hampir 112 tahun, Muhammadiyah tentu memiliki visi besar dalam membangun pendidikan dan peradaban yang berkemajuan, Muhammadiyah juga memiliki peran penting dalam mengatasi tantangan teknologi dan AI. Muhammadiyah dapat menjadi agen utama dalam memberikan pemahaman mengenai etika teknologi dan penggunaan AI yang bertanggung jawab melalui beberapa langkah berikut:
Pendidikan Literasi Digital dan Etika Teknologi. Muhammadiyah bisa mengintegrasikan literasi digital dan etika teknologi ke dalam kurikulum sekolah-sekolah di bawah naungannya. Hal ini akan membekali siswa dengan pemahaman tentang cara menggunakan teknologi secara bijak, serta menyadari dampak etis dari teknologi.
Pembinaan Karakter Berbasis Nilai Islam. Dengan filosofi Islam yang menekankan keseimbangan antara ilmu dan akhlak, Muhammadiyah dapat mendorong agar penggunaan teknologi selalu sejalan dengan nilai-nilai Islam. Dengan mengajarkan pentingnya akhlak dan etika dalam memanfaatkan teknologi, siswa akan lebih terarah dalam penggunaan AI yang baik dan bermanfaat.