Oleh: Firman HP Munthe – Mahasiswa Universitas Sumatera Utara
PWMU.CO- Dalam dekade terakhir, kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) telah menjadi salah satu teknologi paling revolusioner yang mengubah banyak aspek kehidupan, termasuk sektor pendidikan.
Di tengah era transformasi digital dan kebutuhan akan keberlanjutan, Muhammadiyah sebagai organisasi sosial-keagamaan terbesar di Indonesia berpeluang untuk memanfaatkan AI dalam pendidikan guna menciptakan dampak positif yang berkelanjutan.
Sebagai organisasi yang memiliki visi pencerahan (tajdid) dan berorientasi pada pembaruan, Muhammadiyah dapat memainkan peran strategis dalam mendorong inovasi pendidikan berbasis AI untuk menjawab tantangan kualitas pendidikan di Indonesia sekaligus berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.
Tantangan Pendidikan di Indonesia Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan dalam pendidikan, terutama dalam hal akses, kualitas, dan kesenjangan pendidikan.
Data dari Programme for International Student Assessment (PISA) 2018 menunjukkan bahwa kemampuan literasi membaca, matematika, dan sains siswa Indonesia berada pada peringkat ke-72 dari 79 negara.
Hal tersebut mencerminkan rendahnya kualitas pendidikan dibandingkan negara lain. Selain itu, data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga menunjukkan bahwa banyak siswa di wilayah terpencil atau pedesaan memiliki keterbatasan dalam akses pendidikan berkualitas.
Muhammadiyah memiliki jaringan pendidikan terbesar di Indonesia, dengan lebih dari 10.000 sekolah dan perguruan tinggi, yang tersebar di berbagai wilayah termasuk pedesaan dan daerah terpencil.
Jaringan pendidikan Muhammadiyah ini menghadapi tantangan yang serupa, yaitu bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan sekaligus menjangkau siswa di wilayah-wilayah dengan keterbatasan infrastruktur. Di sinilah teknologi AI dapat membantu menyediakan solusi yang efisien dan adaptif untuk meningkatkan kualitas pendidikan serta menjangkau lebih banyak siswa secara efektif.
Peran AI dalam Pendidikan yang Berkelanjutan
AI memiliki potensi besar dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pendidikan, yang berdampak pada keberlanjutan.
Pertama, AI dapat memfasilitasi pembelajaran yang lebih personal dan adaptif. Dengan analisis data, AI dapat membantu mengidentifikasi kebutuhan dan gaya belajar masing-masing siswa, sehingga proses pembelajaran dapat disesuaikan dengan kemampuan siswa secara individual.
Hal ini penting untuk mengatasi perbedaan tingkat pemahaman siswa, terutama di sekolah-sekolah Muhammadiyah yang berada di berbagai tingkat ekonomi dan sosial.
Kedua, AI dapat mengoptimalkan proses administrasi dan manajemen pendidikan. Sistem berbasis AI mampu menganalisis data siswa, dari absensi hingga hasil belajar, sehingga pihak sekolah dapat mengidentifikasi siswa yang membutuhkan perhatian khusus.
Hal ini telah diterapkan di beberapa negara maju seperti Jepang dan Finlandia, yang menggunakan sistem AI untuk memantau perkembangan siswa serta memberikan intervensi dini bagi siapapun yang membutuhkan bantuan.
Muhammadiyah dapat mengadopsi teknologi serupa untuk mendukung administrasi di sekolah-sekolahnya, sehingga guru dapat lebih fokus pada kegiatan mengajar daripada urusan administratif.
Ketiga, AI berperan dalam pendidikan berkelanjutan karena mendukung pembelajaran daring yang lebih efisien. Dengan AI, pembelajaran daring bisa menjadi lebih interaktif dan menarik melalui platform yang didukung chatbot pembelajaran, tutor virtual, dan modul yang menyesuaikan diri dengan kemampuan siswa.
Saat pandemi COVID-19, metode pembelajaran daring mengalami peningkatan pesat, dan AI dapat meningkatkan efektivitasnya di sekolah-sekolah Muhammadiyah, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh infrastruktur fisik.