PWMU.CO – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr Haedar Nashir MSi menyampaikan pidato dalam rangka Milad ke-112 Muhammadiyah pada Senin (18/11/2024).
Pidato ini disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Muhammadiyah Channel.
Milad Muhammadiyah tahun ini mengusung tema “Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua.”
Dalam pidatonya, Haedar Nashir menekankan pentingnya memahami kemakmuran sebagai kesejahteraan yang berdimensi lahiriah sekaligus rohaniah, serta berlaku bagi seluruh masyarakat tanpa diskriminasi.
“Negeri yang makmur adalah negeri yang penduduknya beriman, bertakwa, cerdas, berilmu, dan beramal saleh demi kemaslahatan bersama.”
“Penduduknya mengabdi kepada Allah untuk memakmurkan bumi, menjalani hidup dengan benar dan berperadaban tinggi, serta menjauhi perilaku yang merusak,” ungkap Haedar.
Haedar juga menegaskan bahwa Muhammadiyah sebagai gerakan Islam memiliki tanggung jawab besar untuk berkontribusi dalam membangun Indonesia sebagai negeri yang adil, makmur, dan diridhai Allah Swt.
“Indonesia adalah tempat bagi Muhammadiyah untuk menjalankan misi dakwah dan tajdid demi mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,” tambahnya.
Dalam konteks sejarah, Muhammadiyah telah aktif dalam gerakan kebangkitan nasional, mendukung perjuangan kemerdekaan, serta berperan dalam mendirikan dan membangun Republik Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.
Komitmen ini, menurut Haedar, selaras dengan cita-cita teologis yang termuat dalam Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.
“Melalui misi dakwah ini, Muhammadiyah berusaha membangun masyarakat yang sentosa dan bahagia, diliputi nikmat dan rahmat Allah.”
“Kita berharap Indonesia menjadi negeri yang indah, bersih, suci, dan makmur di bawah perlindungan Tuhan Yang Maha Pengampun,” tutur Haedar.
Haedar menutup pidatonya dengan harapan bahwa melalui perjuangan Muhammadiyah, umat Islam dapat terus bergerak menuju kehidupan yang diridhai Allah, serta mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.
“Semoga kita semua dapat diantarkan menuju pintu surga Jannatun Na’im dengan keridhaan Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang,” pungkasnya.
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Azrohal Hasan