Kontribusi Ormas Islam Untuk Indonesia Emas 2045 : Gerakan Pencerahan oleh Jundi Irfanushshodiq
PWMU.CO – Indonesia kini sedang mempersiapkan diri untuk menjadi negara maju pada 2045, bertepatan dengan seratus tahun kemerdekaannya.
Mencapai visi “Indonesia Emas 2045” ini memerlukan fokus besar pada sektor pendidikan dan ekonomi, yang dapat menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, berkualitas, dan berdaya saing tinggi di kancah global.
Untuk mencapai tujuan ini, peran organisasi masyarakat (ormas) Islam, terutama Muhammadiyah, sangatlah krusial.
Dengan sejarah panjangnya di bidang pendidikan dan ekonomi, Muhammadiyah telah memainkan peran penting dalam menumbuhkan “gerakan pencerahan” yang bertujuan membangun bangsa yang berkemajuan dan tetap menghormati nilai-nilai agama serta kebangsaan.
Sejak awal perintisannya oleh Kyai Ahmad Dahlan, Muhammadiyah telah memfokuskan perhatian besar pada pendidikan untuk seluruh lapisan masyarakat.
Organisasi ini menyadari bahwa pendidikan adalah kunci dalam membentuk masyarakat yang berilmu, berakhlak, dan produktif.
Hingga kini, Muhammadiyah memiliki lebih dari 5.000 sekolah, mulai dari tingkat dasar hingga menengah, serta lebih dari 170 perguruan tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Beberapa universitas Muhammadiyah yang terkenal di antaranya Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
Institusi-institusi pendidikan ini tidak hanya mendidik jutaan anak bangsa, tetapi juga mendorong pengembangan kurikulum berbasis nilai-nilai Islam, yang menyeimbangkan ilmu pengetahuan, moralitas, dan keimanan.
Muhammadiyah berkomitmen untuk mencetak generasi berkarakter kuat dan siap menghadapi tantangan global, sesuai dengan visi mereka akan Indonesia yang berkemajuan.
Kurikulum di sekolah-sekolah Muhammadiyah mengintegrasikan ilmu pengetahuan umum dengan pendidikan keagamaan, menciptakan generasi yang tak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bermoral dan memiliki karakter Islami.
Ini adalah nilai lebih yang membedakan lulusan Muhammadiyah dari institusi lainnya, yaitu dengan menghasilkan SDM yang mampu bersaing secara global namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan budaya.
Salah satu bukti nyata komitmen Muhammadiyah dalam pendidikan adalah penyediaan program beasiswa bagi siswa-siswa yang kurang mampu.
Langkah ini membuka akses pendidikan bagi semua kalangan masyarakat, sehingga kualitas pendidikan dapat dirasakan lebih merata, bahkan di daerah-daerah terpencil.
Dengan memberikan peluang pendidikan ini, Muhammadiyah berperan penting dalam mendukung tujuan pemerintah memperkuat SDM nasional, yang sangat dibutuhkan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Muhammadiyah juga sangat aktif dalam bidang ekonomi, terutama dalam mendukung ekonomi umat melalui berbagai inisiatif pemberdayaan.
Salah satu upaya penting yang dilakukan adalah mendorong pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di berbagai daerah.
Muhammadiyah melalui Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan membantu masyarakat, khususnya kalangan menengah ke bawah, untuk mengembangkan usaha mandiri.
Dukungan ini diberikan melalui pembiayaan syariah, koperasi, hingga pelatihan kewirausahaan yang membantu banyak orang untuk mandiri secara ekonomi.
Langkah-langkah ini sangat penting dalam mengurangi kesenjangan ekonomi serta menciptakan stabilitas ekonomi yang lebih merata di seluruh Indonesia.
Tidak hanya fokus pada UMKM, Muhammadiyah juga mengembangkan konsep kemandirian ekonomi berbasis masjid dan komunitas.
Dengan membangun koperasi dan usaha kecil di sekitar masjid, masyarakat didorong untuk terlibat aktif dalam kegiatan ekonomi yang berlandaskan prinsip-prinsip Islam.
Contoh nyata dari pendekatan ini adalah adanya warung wakaf dan program usaha mandiri lainnya di sekitar masjid-masjid Muhammadiyah.
Inisiatif ini menunjukkan bagaimana ormas Muhammadiyah tidak hanya membangun ekonomi umat, tetapi juga memberikan dampak luas bagi kesejahteraan masyarakat, khususnya yang berada di sekitar komunitas masjid.
Disisi lain, Muhammadiyah melalui Lazismu (Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Muhammadiyah) mengoptimalkan potensi zakat, infaq, dan shadaqah untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Lazismu menyalurkan dana besar untuk berbagai program sosial seperti kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi.
Misalnya, Lazismu memberikan modal usaha bagi pelaku UMKM yang kesulitan dalam pengembangan bisnisnya, sehingga mereka dapat meningkatkan taraf hidupnya.
Dengan adanya Lazismu, Muhammadiyah secara langsung membantu masyarakat dalam mencapai kesejahteraan ekonomi melalui instrumen-instrumen ekonomi Islam yang telah lama menjadi bagian dari tradisi umat Islam.
Dalam menjalankan semua program ini, Muhammadiyah memposisikan diri sebagai “gerakan pencerahan” yang bertujuan untuk membangun masyarakat yang mandiri, berdaya saing, dan berlandaskan pada nilai-nilai agama yang kuat.
Gerakan ini selaras dengan prinsip “Indonesia berkemajuan,” yang artinya Muhammadiyah terus mendorong inovasi di bidang pendidikan dan ekonomi dengan tujuan bersama menuju kemajuan bangsa.
Muhammadiyah tidak hanya berperan sebagai ormas yang fokus pada keagamaan, tetapi juga sebagai mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan cita-cita bangsa, terutama dalam mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan.
Meskipun kontribusi Muhammadiyah sangat besar, terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi. Tantangan utama adalah memastikan bahwa lembaga-lembaga pendidikan dan ekonomi Muhammadiyah mampu terus berkontribusi di era globalisasi yang serba digital.
Di era ini, kurikulum harus terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar kerja global.
Muhammadiyah perlu terus berinovasi dalam pengembangan kurikulum, terutama di bidang ekonomi syariah dan kewirausahaan, agar lulusannya semakin relevan dengan tuntutan zaman.
Di samping itu, Muhammadiyah juga perlu memperkuat kolaborasi dengan komunitas internasional.
Kerja sama ini penting untuk membuka peluang pendidikan dan ekonomi yang lebih luas bagi generasi muda, sekaligus meningkatkan daya saing global Indonesia.
Dengan menjalin kolaborasi internasional, Muhammadiyah dapat menyiapkan generasi yang tidak hanya unggul di dalam negeri, tetapi juga di panggung dunia.
Editor Syahroni Nur Wachid