Oleh: Muhammad Nasimul Haq
PWMU.CO – Dalam era digital yang terus berkembang, generasi muda menghadapi berbagai tantangan baru yang belum pernah dialami oleh generasi sebelumnya.
Perkembangan teknologi yang pesat membawa arus informasi yang seolah tiada henti dan pengaruh budaya asing yang semakin kuat.
Hal ini menyebabkan perhatian anak muda sering kali lebih tertuju pada tren media sosial seperti TikTok daripada nilai-nilai karakter yang sebenarnya penting bagi kehidupan mereka.
Namun, nilai-nilai moral dan pendidikan karakter tetap memiliki relevansi tinggi dalam membentuk individu yang berintegritas dan tangguh.
Dalam konteks ini, pendidikan Muhammadiyah menawarkan pendekatan alternatif yang tetap relevan dan diperlukan dalam pembentukan karakter generasi muda.
Muhammadiyah, sebagai organisasi yang telah berdiri lebih dari satu abad, terus melakukan pembaruan dalam sistem pendidikannya agar senantiasa mengikuti perkembangan zaman.
Dengan pendekatan pendidikan berkemajuan, Muhammadiyah mengintegrasikan ilmu pengetahuan, teknologi, dan nilai-nilai Islam dalam kurikulumnya.
Pendidikan ini tidak hanya mengajarkan mata pelajaran akademis seperti matematika atau bahasa, tetapi juga berfokus pada pembentukan karakter yang kuat dan sikap rendah hati dalam menghadapi dinamika dunia digital.
Seperti yang dijelaskan oleh Rahmawati (2023), pendidikan karakter memiliki peran penting sebagai pelindung bagi generasi muda dari pengaruh negatif yang mungkin muncul akibat pesatnya perkembangan teknologi.
Tanggapan
Banyak yang mungkin menganggap pendidikan karakter sebatas slogan atau konsep teoritis. Namun, Muhammadiyah telah membuktikan bahwa pendidikan yang berbasis nilai dapat diterapkan sebagai bagian dari gaya hidup.
Di sekolah- sekolah Muhammadiyah, fokus pendidikan tidak hanya pada capaian akademis, tetapi juga pada pembentukan karakter dan kepribadian yang kokoh.
Dalam lingkungan yang sering kali mempromosikan kepentingan pribadi, Muhammadiyah menanamkan pentingnya etika, kesederhanaan, dan kerendahan hati. Nilai-nilai ini tidak hanya memperkuat jati diri individu, tetapi juga memberikan dampak positif yang luas bagi lingkungan sosial.
Selain itu, Muhammadiyah menyadari bahwa era digital adalah kenyataan yang tak terhindarkan bagi generasi saat ini. Oleh karena itu, kurikulum yang diterapkan Muhammadiyah menggabungkan teknologi dengan nilai-nilai moral.
Dengan menyediakan kelas-kelas yang mendorong pemikiran kritis dan solusi inovatif, siswa diarahkan untuk tidak hanya menguasai teknologi, tetapi juga menggunakannya secara positif dan bertanggung jawab.
Hal ini sejalan dengan pandangan Jones dan Smith (2021), yang menekankan bahwa keterampilan berpikir kritis dan etika digital sangat penting bagi generasi muda untuk mampu bersaing secara global.
Kesimpulan
Pendidikan yang ditawarkan oleh Muhammadiyah menghadirkan pendekatan yang mengintegrasikan teknologi, ilmu pengetahuan, dan nilai-nilai moral.
Dalam derasnya arus digitalisasi, pendidikan berbasis karakter ini berfungsi sebagai panduan hidup yang membantu generasi muda tetap berpijak pada prinsip yang kuat di tengah perubahan zaman.
Pendidikan Muhammadiyah tidak hanya mempersiapkan siswa untuk menghadapi ujian akademis, tetapi juga “ujian kehidupan” sebagai bekal yang tidak dapat diukur semata dengan nilai akademis.
Dengan pendidikan berbasis karakter dan teknologi yang terintegrasi, Muhammadiyah membuka peluang bagi generasi muda untuk menjadi individu yang adaptif, kompetitif, dan berakhlak.
Gerakan pencerahan yang ditawarkan oleh pendidikan ini memberikan kontribusi penting bagi kemajuan Indonesia. Generasi yang memiliki kecerdasan dan karakter yang baik akan menjadi pendorong utama perubahan positif di masa depan.
Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan