Oleh: Luthfiyah Mahrusah
PWMU.CO – Salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia adalah Gerakan Muhammadiyah, yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada tahun 1912, dengan tujuan untuk memurnikan Islam dan meningkatkan modernitas dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial.
Ideologi Muhammadiyah berfokus pada reformasi (islah) dan pembaruan (tajdid) Islam dalam masyarakat yang menggabungkan praktik-praktik modern dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai agama yang utama.
Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, tantangan yang dihadapi oleh Muhammadiyah juga semakin kompleks. Melihat hal tersebut, penggabungan teknologi dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) menjadi isu yang tidak bisa diabaikan.
Dengan menggunakan teknologi dan AI, Muhammadiyah tidak hanya dapat meningkatkan efisiensi dalam kegiatan operasionalnya, tetapi juga memaksimalkan dampak positif bagi masyarakat dan memperkuat posisinya sebagai organisasi yang berkemajuan.
Pada sektor pendidikan, Muhammadiyah memiliki jaringan sekolah dan universitas yang luas, integrasi Teknologi Informasi (TI) dapat meningkatkan proses pendidikan. Bahan ajar dapat lebih mudah diakses melalui platform digital.
Salah satu program Pendidikan Muhammadiyah dengan menggabungkan teknologi digital melalui program pembelajaran inovatif seperti EDumu, eduTabmu, ISMUBAKU, dan Universitas SiberMu dalam rangka mengatasi gangguan yang ditimbulkan oleh generasi alfa dan masyarakat 5.0, sehingga memperluas batas-batas pendidikan Islam.
Selain di bidang pendidikan, Muhammadiyah adalah salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia yang telah melakukan kemajuan besar dalam dakwah digital sehingga dapat menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi saat ini. Mereka telah mengoptimalkan platform media digital seperti YouTube, Twitter, Instagram, dan Facebook untuk menyebarkan nilai-nilai Islam Wasathiyah lebih luas dan lebih cepat.
Beralih ke aspek sosial dan ekonomi, Muhammadiyah juga dapat menggabungkan teknologi dan AI untuk tujuan kesejahteraan sosial. Muhammadiyah telah secara aktif terlibat dalam berbagai inisiatif pemberdayaan ekonomi, salah satunya pengembangan Umklamart.ac.id, sebuah pengaruh akademis yang menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan kemandirian finansial, berbasis web dengan IoT dan data informasi. Berorientasi pada pengembangan ekonomi.
Pada sektor kesehatan, AI dan teknologi dapat dikombinasikan di area kesehatan untuk membantu masyarakat dengan lebih baik. Dalam hal ini, Muhammadiyah memiliki beberapa rumah sakit dan klinik yang melayani kesehatan masyarakat.
Berdasarkan informasi dari Muhammadiyah.or.id, saat ini 92 Rumah Sakit Muhammadiyah Aisyiyah (RSMA) telah menggunakan Muhammadiyah Covid-19 Command Cemter (MCCC) sebagai sistem informasi pelaporan, sedangkan 30 rumah sakit lainnya sudah dikembangkan menjadi rekam medis elektronik yang dilengkapi dengan pengobatan jarak jauh untuk mempermudah antar rumah sakit berkonsultasi.
Sebagaimana organisasi sosial dan keagamaan lainnya, organisasi ini tidak dapat menghindari dampak teknologi. Contohnya adalah rendahnya literasi digital di antara beberapa anggota, maraknya informasi palsu yang dapat sangat merusak, dan infrastruktur teknologi yang buruk atau sangat sedikit di daerah terpencil.
Selain itu, masalah keamanan data pribadi juga menjadi perhatian besar yang membutuhkan perhatian khusus. Demikian juga, pergeseran pola pikir di kalangan pemuda di mana mereka lebih menyukai informasi yang praktis dan visual juga membutuhkan pergeseran pendekatan dalam metode penyampaian pesan dakwah. Karena persaingan sengit dengan platform online lainnya, Muhammadiyah berusaha mencari cara yang lebih baik untuk melakukan perubahan.
Terinspirasi oleh kemajuan teknologi, Muhammadiyah dapat melakukan beberapa langkah khususnya pendekatan strategis untuk memperkuat peran dakwah, pendidikan, dan pelayanan sosial di era digital. Pertama, para siswa telah mendapatkan manfaat dari pembelajaran jarak jauh. Penggunaan televisi pendidikan, multimedia, film dan video, serta mendorong para siswa untuk memanfaatkan riset internet dalam mencari konten anak muda yang menarik seperti ceramah, artikel, dan studi, telah berkontribusi pada luasnya konten Dakwah.
Selain itu, bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan IT dan start-up ini membantu Muhammadiyah untuk menyediakan layanan yang bermanfaat seperti aplikasi perbankan syariah, layanan aplikasi kesehatan, dan layanan e-commerce untuk UKM yang mereka kelola.
Dalam penyediaan layanan kesehatan, model kerja berbasis aktivitas memungkinkan akses layanan melalui rumah sakit di bawah jaringan Muhammadiyah di mana pasien yang tidak dapat mengakses layanan, dan teknologi kesehatan yang bertujuan seperti urun dana dapat dengan mudah digunakan untuk memobilisasi sumber daya untuk kegiatan.
Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun