PWMU.CO – Pendidikan di Indonesia saat ini telah menjadi suatu hal yang sangat diperhatikan oleh masyarakat. Selama lima tahun di kepemimpinan Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ada banyak perubahan yang mengakibatkan banyak sekali perspektif liar yang bermunculan di masyarakat maupun di media sosial. Perubahan yang dirasa kurang maksimal dan memuaskan seperti perbuhan kurikulum, adanya sistem zonasi, dan adanya ketidakbebasan guru dalam memberikan pendidikan dan pembelajaran.
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia ini menjadi sesuatu yang sangat penting untuk diperhatikan. Sebab, pengaruh sistem pendidikan saat ini sangat menentukan pembentukan generasi masa depan. Kerancuan sistem juga bisa membentuk kelemahan dalam pendidikan di Indonesia, dimana hubungan pendidik dengan peserta didik, serta ilmu yang menjadi pembelajaran akan tidak stabil, sehingga dapat menjadikan ketidak seimbangan pengetahuan, skill, dan dunia kerja ketika selasai menempuh pendidikan.
Pendidikan modern memang diperlukan saat ini terutama dengan ilmu multidisipliner. Poros pendidikan modern bisa dilihat pada pendidikan di sekolah-sekolah Muhammadiyah yang memiliki prinsip fundamental sebagai “Islam Berkemajuan”. Muhammadiyah memiliki pengaruh yang sangat besar dalam bidang pendidikan di Indonesia dengan bukti sistem pendidikan dan sistem pengajaran di dalamnya memiliki keseimbangan yang sangat baik, bahkan bisa dikatakan penerapan multidisipliner bukan sekedar antar ilmu melainkan juga teknologi dengan keilmuan yang bersifat futuristik.
Konsep pendidikan di Muhammadiyah bukan sekedar untuk kepentingan Organisasi Muhammadiyah saja, tetapi juga untuk kepentingan seluruh masayarakat Indonesia. Suksesnya Muhammadiyah dalam menciptakan dan membentuk sistem pendidikan yang baik tentunya tidak jauh dari tokoh-tokoh Muhammadiyah yang memiliki kredibelitas, kapabilitas, dan intelektual yang tinggi.
Pengetahuan para tokoh Muhammadiyah tentang pentingnya pendidikan tentunya sangat komprehensif. Terbukti mereka mampu menciptakan konsep pendidikan yang sesuai dengan cita-cita masyarakat Indonesia. Muhammadiyah mampu menciptakan pendidikan yang tetap mengikuti kebijakan pemerintah atau Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, namun juga menjaga prinsip tentang apa yang disebut pendidikan terbaik sesuai aturan Muhammadiyah.
Saat ini Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah di jabat oleh salah satu tokoh Muhammadiyah yang bernama Abdul Mu’ti. Dengan diangkatnya beliau, Abdul Mu’ti sebagai Menteri Pendidikan maka hal itu juga memberikan sebuah kesempatan agar pendidikan di Indonesia m mengalami kemajuan secara merata, seperti yang ada pada pendidikan Muhammadiyah pada umumnya. Memiliki kesamaan antara lembaga pendidikan di Muhammadiyah, yaitu Dikdasmen dan Kemendikdasmen adalah satu awal kita bisa melihat bagaiamana pengaruh Muhammadiyah melalui Abdul Mu’ti dalam memajukan pendidikan di Indonesia.
Pendidikan di Muhammadiyah memberikan harapan yang sangat nyata tentang pendidikan anak yang berkualitas. Sesuai dengan visi pendidikan Muhammadiyah “Membentuk manusia yang bertakwa, berakhlak mulia, berkemajuan, dan unggul dalam IPTEKS. Visi tersebut sangat nyata jika kita melihat pendidikan di Muhamamdiyah, dari Pos-Paud sampai Perguruan Tinggi Muhammadiyah membawa kualitas yang sangat baik bahkan Universitas Muhammadiyah banyak yang mampu bersaing di ranah Internasional.
Perlu bagi Muhammadiyah untuk memajukan pendidikan tidak hanya di Muhammadiyah tapi juga seluruh Indonesia secara merata. Adanya Abdul Mu’ti dalam Kabinet Merah Putih sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah di Kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto memberikan secercah harapan untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. Abdul Mu’ti adalah intelektual Muslim yang merupakan tokoh penting Muhammadiyah saat ini. Sebelum menjadi Menteri dirinya adalah Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Melalui tokoh Muhammadiyah di Pemerintahan Pusat maka kita bisa berharap kualitas pendidikan di Muhammadiyah bisa mengakar di seluruh Indonesia.
Pendidikan di Indonesia mengalami perubahan yang sangat cepat di era Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan masa jabatan 2019-2024 di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Transformasi tersebut mencakup beberapa hal, yaitu: dihapuskannya Ujian Nasional, Peraturan Zonasi ketika PPDB, dan transformasi kurikulum K-13 ke Kurikulum Merdeka. Persoalan tersebut menimbulkan banyak kelemahan pada sistem pendidikan, dimana pembelajaran lebih mengfokuskan pada merdeka belajar yang membuat kontrol guru terhadap murid pada sangat berkurang. Banyak keluhan dari masyarakat karena banyaknya peserta didik tidak mampu memahami pelajaran dengan baik, sehingga menimbulkan keresahan untuk generasi muda mendatang.
Sistem pendidikan yang dirubah oleh Kemendikbud pada era Nadiem Makarim adalah terlalu dipaksakan. Proses penerapan sistem terbaru terlalu tinggi bagi pendidikan di Indonesia yang selama periode setelah reformasi sampai sekarang masih belum merata. Banyak lembaga Pendidikan Negeri maupun Swasta di Indonesia yang masih belum layak disebut tempat pendidikan. Selain itu juga bentuk implementasi di sekolah-sekolah dengan fasilitas terbatas juga menjadi kendala untuk murid-murid berkreatifitas.
Indonesia memiliki harapan besar bagi para generasi sekarang. Harapan tersebut adalah agar Indonesia pada tahun 2045 menjadi Indeonesia Emas dengan berpangku pada generasi sekarang. Indonesia emas adalah cita-cita luhur yang sangat ditentukan oleh pendidikan saat ini. Kita bisa melihat arah pendidikan di Indonesia dengan melihat bagaimana keberhasilan peserta didik dalam memahami pelajaran dan bagaiaman mereka menyerap ilmu-ilmu secara multidisipliner atau implementasi dari apa yang diajarkan di lembaga pendidikan dengan prilaku serta sikap sehari-hari.
Editor Syahroni Nur Wachid