PWMU.CO – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengumpulkan Unsur Pembantu Pimpinan (UPP) dalam rangka konsolidasi menjelang Tanwir Muhammadiyah 2024 yang akan berlangsung di Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada awal Desember mendatang.
Kegiatan ini diselenggarakan di dua lokasi. Pertama, di Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta pada Kamis (21/11/2024), kemudian dilanjutkan di UHAMKA Jakarta pada Jumat (22/11/2024).
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, dalam sambutannya memberikan apresiasi atas dedikasi seluruh anggota UPP. Ia menyebut keberadaan UPP sangat membantu tugas-tugas 13 Ketua PP Muhammadiyah. Haedar menjelaskan bahwa UPP memiliki tanggung jawab utama untuk melaksanakan keputusan dan amanah Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Surakarta pada 2022.
“Terima kasih atas kerja keras yang telah dilakukan. Namun, perjalanan kita masih panjang. Oleh karena itu, saya meminta agar menjaga stamina dan energi untuk tiga tahun ke depan,” ungkapnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga semangat dan kebahagiaan dalam menjalankan tugas di Muhammadiyah. “UPP harus tetap semangat dan bergembira dalam Bermuhammadiyah. Tidak boleh ada yang merasa terbebani,” tambahnya.
Konsolidasi ini juga menjadi ajang persiapan laporan yang akan disampaikan dalam Tanwir Muhammadiyah 2024. Setelah Tanwir, PP Muhammadiyah berencana melanjutkan pelaksanaan mandat Muktamar.
Sebagai tuan rumah, Rektor Unisa Yogyakarta, Warsiti, menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan PP Muhammadiyah. Ia menilai kepercayaan ini merupakan bukti bahwa Unisa Yogyakarta telah berkembang menjadi kampus besar.
“Penunjukan ini adalah hasil dari kerja keras seluruh elemen Unisa Yogyakarta,” ujarnya.
Acara konsolidasi di Unisa Yogyakarta dihadiri sekitar 500 pengurus UPP, termasuk Ketua PP Muhammadiyah Agung Danarto, Irwan Akib, Sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti, serta perwakilan UPP yang berkantor di Yogyakarta. Jumlah peserta yang sama juga akan hadir dalam konsolidasi di UHAMKA Jakarta. Total anggota UPP sendiri mencapai lebih dari 1.200 orang. (*)
Penulis Wildan Nanda Rahmatullah Editor Azrohal Hasan