Keseruan agenda Camp Care Disaster Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Surabaya di MTC Wonosalam, Jombang. (Adam Satria/PWMU.CO).
PWMU.CO – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Surabaya secara resmi menggelar Camp Care Disaster pada Jumat-Sabtu (22-23/11/2024).
Acara ini terselenggara di Muhammadiyah Training Center (MTC) Wonosalam, Jombang, dengan mengusung tema “Gerak Cepat Tanggap Bencana”. Adapun tujuan dari Kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman, kemampuan, dan kesadaran masyarakat dalam menghadapi potensi bencana yang kian meningkat.
Dalam sambutan pembukaan acara, Ketua MDMC Surabaya Adi Pramono menekankan pentingnya memahami secara mendalam materi-materi selama pelatihan.
“Kami berharap para peserta dapat menyerap materi dengan serius, mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, dan menyebarluaskan pengetahuan tersebut sebagai bentuk dakwah kepada masyarakat luas” ujar Adi.
Peningkatan Kapasitas Penanganan Bencana
Kegiatan Camp Care Disaster ini terancang untuk melibatkan berbagai elemen masyarakat. Mulai dari mahasiswa, hingga masyarakat umum yang peduli terhadap isu kebencanaan.
Selama dua hari pelatihan, peserta akan mendapatkan berbagai materi penting terkait mitigasi bencana, penanganan darurat, evakuasi, hingga pemulihan pasca-bencana.
Selain teori, acara ini juga dilengkapi dengan simulasi lapangan untuk memberikan pengalaman langsung kepada peserta dalam menangani situasi bencana.
Para fasilitator berasal dari tim profesional MDMC Surabaya, LAZISMU Surabaya, dan MDMC PWM Jatim yang telah memiliki pengalaman panjang dalam berbagai operasi kebencanaan di Indonesia.
Menurut Adi Pramono, pelatihan ini merupakan bagian dari upaya MDMC Surabaya untuk memperkuat kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana.
“Sebagai organisasi yang memiliki tanggung jawab sosial, kami ingin membangun kesadaran bahwa kesiapsiagaan bencana bukan hanya tugas pemerintah atau lembaga tertentu, tetapi juga tanggung jawab bersama” jelasnya.
Antusiasme Peserta dan Harapan Ke Depan
Selain pelatihan teknis, acara ini juga memberikan wawasan tentang nilai-nilai keislaman dalam merespons bencana.
Pendekatan dakwah menjadi salah satu elemen penting dalam kegiatan ini. Dengan harapan peserta dapat menjadi agen perubahan yang tidak hanya tanggap secara teknis, tetapi juga memberikan keteladanan moral dalam situasi darurat.
Acara ini mendapat sambutan positif dari peserta yang hadir. Salah satu peserta, Azzam, mengaku sangat antusias mengikuti pelatihan ini.
“Kegiatan ini membuka mata saya bahwa tanggap bencana adalah hal yang sangat penting, apalagi Indonesia rawan bencana. Saya ingin lebih siap jika terjadi sesuatu di sekitar saya” ujarnya.
Dengan berakhirnya kegiatan pada Sabtu (23/11/2024), harapannya para peserta dapat membawa pulang pengetahuan dan pengalaman berharga yang akan bermanfaat di komunitas masing-masing.
MDMC Surabaya juga berharap kegiatan serupa dapat berlangsung secara rutin guna menciptakan masyarakat yang semakin tanggap, siaga, dan peduli terhadap isu kebencanaan.
Penulis Adam Satria, Editor Danar Trivasya Fikri