PWMU.CO – Pelatihan dakwah era digital Aisyiyah Gresik digelar di gedung pusat layanan terpadu PB Kulon Gresik selama dua hari, Sabtu hingga Ahad (30–11/1-12/2024). Kegiatan ini menghadirkan Sholikhul Huda sebagai pemateri pertama, yang membuka pelatihan dengan membahas dasar teologis dakwah digital berdasarkan al Quran, khususnya Surah Ali Imran ayat 110 dan 104.
“Dakwah Aisyiyah berada di jalur orang-orang terbaik, mengajak kepada kebaikan untuk kebahagiaan dunia dan akhirat,” jelas Huda.
Ia juga menyoroti bahwa dakwah saat ini berada dalam era disrupsi, yaitu perubahan cepat dari tatanan lama ke tatanan baru yang sulit diprediksi. Sebagai contoh, ia menyebutkan perubahan sistem kerja, seperti petugas tol yang kini digantikan kartu elektronik.
Menurut dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya ini, dakwah digital tidak hanya beradaptasi dengan teknologi tetapi juga mengelola kompleksitas masalah yang memerlukan kolaborasi. Ia mencontohkan transformasi dakwah dari pengajian langsung ke pengajian daring melalui YouTube. Perubahan juga terjadi di bidang sosial, seperti ojek pangkalan yang tergantikan dengan aplikasi daring.
Huda menjelaskan bahwa dakwah digital Muhammadiyah adalah alat yang berlandaskan filosofi dakwah. Strategi utamanya meliputi membangun personal branding sebagai dai, menggunakan media sosial yang tepat, serta menciptakan konten yang menarik dan relevan.
“Harus ada perbedaan dalam dakwah Aisyiyah yang ditawarkan. Selain itu, interaksi dan keterlibatan dengan audiens perlu dijaga, serta kualitas dakwah harus terus ditingkatkan,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya mengusung narasi moderasi Islam berkemajuan dengan prinsip keterbukaan, toleransi, inovasi, dan berpikir maju. Dakwah digital, menurutnya, juga harus memanfaatkan momentum teknologi untuk mendukung penyebaran nilai-nilai Islam yang mencerahkan.
Huda menutup sesi dengan mengingatkan pentingnya jurnalisme sehat yang menjunjung tinggi nilai moral dan kemanusiaan sesuai kode etik pers di era digital. Pelatihan ini diharapkan dapat mendorong Aisyiyah menjadi pelopor dakwah berbasis teknologi yang inovatif. (*)
Penulis Kusmiani Editor Amanat Solikah