PWMU.CO– Lobi SD Muhammadiyah 8 Surabaya kembali dimeriahkan oleh kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) kelas 1, Selasa (10/12/2024).
Kegiatan P5 kali ini mengangkat tema Gaya Hidup Berkelanjutan dengan mengajarkan pada anak-anak untuk membuat kerajinan tempat pensil dari barang bekas botol plastik.
“Projek ini bertujuan agar anak-anak mampu memanfaatkan kembali limbah plastik yang ada di lingkungan sekitar, serta tanggap dengan lingkungan sosial dan menjaga lingkungan alam sekitar, mampu menganalisis, mengevaluasi penalaran dan prosedurnya,” jelas Retno Wulandari S Pd, guru kelas 1 An Nuur ketika ditemui di sela-sela kesibukannya mendampingi anak-anak melaksanakan kegiatan P5.
Antusias anak-anak terlihat sejak awal pelaksanaan kegiatan. Mereka duduk bersimpuh membentuk segi empat di lobi sekolah. Guru dan pendamping 3 kelas paralel mengatur mereka dengan sabar dan telaten.
Anak laki-laki tak sabar untuk memulai pembuatan tempat pensil. Suara botol plastik yang diketuk-ketukan ke lantai menambah riuh suasana di lobi.
Setiap anak membawa bahan dan peralatan yang telah ditentukan, yaitu botol plastik bekas air mineral ukuran 600 ml, gunting, double tip, sedotan secukupnya, dan hiasan manik-manik.
Wulan menyampaikan petunjuk cara pembuatan tempat pensil secara bertahap disertai demonstrasi. Guru kelas yang lain dan pendamping berkeliling memantau serta membantu anak-anak yang mengalami kesulitan dalam mempraktikkan arahan Wulan.
Sesekali guru memberikan pujian pada mereka yang telah berhasil melaksanakan tugasnya sesuai petunjuk.
Adapun cara pembuatan tempat pensil adalah sebagai berikut:
1. Botol plastik dipotong menjadi dua bagian menggunakan gunting.
2. Potongan botol bagian bawah dililit dobel tip dengan 1x lilitan sampai penuh (lilitan tidak boleh menumpuk)
3. Kertas penutup dobel tip dilepas
4. Sedotan ditempelkan dan ditata rapi pada bagian luar botol yang telah dililit dobel tip
5. Sedotan telah ditempel, dipotong sesuai keinginan dan kreativitas.
6. Manik-manik ditempel untuk melengkapi hiasan tempat pensil.
“Bu, seperti ini?” tanya Muntaz.
“Lilitannya tidak boleh menumpuk. Jadi coba diulang lagi. Setelah 1 lilitan dobel tip dipotong, kemudian dilanjutkan lilitan di bawahnya sampai penuh”, jelas Fani Ismayanti SPd, guru kelas 1 Al Hamid.
Anak-anak puas dan bangga dengan hasil karya mereka.
“Bu Siti, ini tempat pensilku,” ucap Arfa sambil menunjukkan karyanya dengan bangga.
“Wah bagus, sudah bisa diisi pensil ya,” komentar Siti Jumaliah sambil mengacungkan jempol sebagai tanda pujian.
Penulis Siti Jumaliah Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun