PWMU.CO – Sekolah riset SD Muhammadiyah 1 Paiton (SD Mutu Paiton) bekerja sama dengan tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar workshop bertajuk Numerasi dan Gerakan Buka Kelas, Jumat (13/12/2024).
Acara yang berlangsung di salah satu ruang kelas SD Mutu Paiton ini menghadirkan dosen FKIP UMM, Zukhrufurrohmah MPd dan Dwi Setyawan MPd sebagai narasumber.
Kegiatan mulai sekitar pukul 09.00 WIB dengan pembacaan ayat suci al-Quran oleh Siti Sulaihah SKom. Acara berlanjut dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Sang Surya, dipandu oleh Fitria Nur Eka Putri SPd.
Dalam sambutannya, Kepala SD Mutu Paiton, Irhamni Lailatul Maghfiroh SP bersyukur atas pelaksanaan program ini yang menjadi penguatan kompetensi guru ketiga dari Tim Pengabdian Masyarakat FKIP UMM.
Sebelumnya, mereka telah mengadakan workshop pembelajaran berbasis STEAM dan pembuatan modul yang diikuti oleh seluruh guru pada 2023.
“Kami bersyukur atas pendampingan yang telah dilakukan selama ini. Harapannya, program pendampingan ketiga ini—Numerasi dan Gerakan Buka Kelas—hasil akhirnya nanti perlu kita refleksikan bersama. Apa yang perlu diperbaiki dalam pembelajaran di kelas dapat kita sharing dengan guru-guru lain,” ungkapnya.
“Sehingga bukan hanya satu atau dua guru saja yang sering tampil, tetapi harapannya semua guru dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah,” tambahnya.
Produk Australia dan Jepang
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Ketua Tim Pengabdian Masyarakat FKIP UMM, Fuad Jaya Miharja MPd. Ia menyatakan bahwa selama pendampingan, timnya tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga belajar banyak dari para guru.
“Kami mendapatkan banyak sekali inspirasi selama program ini. Jadi, peran kami sama dengan Bapak-Ibu guru semua, bukan seperti orang yang sedang menuangkan air, tetapi kita semua sama-sama mendapatkan manfaat,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa kedua pemateri yang hadir luar biasa. Narasumber pertama, Zukhrufurrohmah, baru saja mengikuti short course bersama dosen dari Monash University, Melbourne, Australia. Sementara itu, narasumber kedua, Dwi Setyawan, menjadi observer langsung dalam gerakan buka kelas di Jepang.
“Ibaratnya, Ibu Rohmah ini produk Australia, sedangkan Pak Dwi produk Jepang,” canda Fuad, yang disambut tawa peserta.
Pemaparan dan Praktik Workshop
Setelah sesi pembukaan, materi pertama, yaitu Numerasi dan Integrasi dalam Pembelajaran oleh Zukhrufurrohmah MPd.
Ia menjelaskan bahwa numerasi tidak sama dengan matematika. Numerasi adalah kemampuan menggunakan matematika dalam berbagai aspek kehidupan atau berpikir matematis.
“Sebetulnya Bapak-Ibu sudah melakukan numerasi kepada siswa, tetapi terkadang hal tersebut tidak di-highlight. Bahkan, sesuatu yang sederhana, seperti mengukur waktu agar tidak terlambat, itu sudah merupakan numerasi,” jelasnya.