PWMU.CO – Pondok Modern Muhammadiyah Paciran, Kabupaten Lamongan, sukses menggelar kegiatan Modern Camp ke-2 pada Ahad-Selasa (15-17/12/2024).
Perkemahan ini berlangsung di Bumi Perkemahan Taman Rimba Sendang Asmoro, Krajan-Ngino, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, dengan diikuti sekitar 500 peserta yang terdiri dari santri putra dan putri, pengasuh, serta ramanda dan bunda guru sebagai pembina.
Acara pembukaan dilakukan melalui apel yang berlangsung di lapangan area bawah Bumi Perkemahan, di bawah cuaca mendung yang tidak menyurutkan semangat para peserta.
Bertindak sebagai pembina apel sekaligus membuka kegiatan, Murni Novida Wardany, Wakil Ketua Kwartir Wilayah Hizbul Wathan (HW) Jawa Timur Bidang HW PAUD (Tunas Athfal), memberikan amanat yang menggugah semangat para peserta.
Empat Nilai Utama
Dalam amanatnya, Murni menyampaikan pentingnya sinergi antara pendidikan kepanduan Hizbul Wathan dengan pendidikan di pondok pesantren. Ia menyoroti empat nilai utama yang menjadi landasan sinergitas tersebut:
Pertama, Keberanian “Seorang Pandu HW harus memiliki keberanian, sebagaimana santri yang berani keluar dari zona nyaman, meninggalkan keluarga, demi menuntut ilmu di pondok pesantren,” tegasnya.
Kedua, Kemandirian, bahwa seorang Pandu HW dan santri pondok pesantren harus belajar hidup mandiri tanpa mengandalkan orang tua.
Ketiga, Kedisiplinan, “Kedisiplinan menjadi ciri khas pendidikan kepanduan dan pesantren, dimulai dari bangun tidur hingga tidur kembali, semuanya berjalan dengan tertib,” tambahnya.
Keempat, Kreativitas, ini menjadi poin penting yang diharapkan dari Pandu HW dan santri, yaitu kemampuan memanfaatkan benda-benda di sekitar untuk menghasilkan karya sesuai keterampilan masing-masing.
“Dengan keempat nilai ini, seorang Pandu HW yang berada di pondok pesantren akan menjadi generasi muda yang unggul dan siap menghadapi masa depan yang gemilang,” ujarnya menutup amanat.
Ketua Qabilah Pondok Modern Muhammadiyah Paciran, Ramanda Ma’ruf, menjelaskan bahwa kegiatan Hizbul Wathan di pondok ini telah berlangsung sejak lama. “Bahkan sebelum HW dibangkitkan kembali, kegiatan ini sudah menjadi bagian integral dari pendidikan pesantren,” tuturnya.
Menurut Ma’ruf, para santri selalu antusias mengikuti berbagai kegiatan HW, terutama perkemahan. Ia juga menegaskan dukungan penuh dari kepala pondok pesantren terhadap aktivitas ini.
“Kepanduan HW di pondok kami sejalan dengan visi pendidikan untuk membentuk generasi yang berakhlak mulia dan memiliki kemampuan kepemimpinan,” imbuhnya. (*)
Penulis Mu’ad Roziqin Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan