Sekolah Malaysia
Rombongan Smamda senantiasa disambut dengan hangat dan meriah. Bahkan kepala Smamda dikirimi baju adat Malaysia. “Saya senang sekali mengenakan baju Melayu. Ternyata itu baju yang dipakai setiap hari jumat,” tegas Pak Je.
Saat kunjungan di tiga sekolah, masing-masing melakukan gelar pameran. Semua keunggulan hasil belajar siswa dipamerkan. Baik hasil pembelajaran maupun hasil ekstrakurikuler, semua dipamerkan. “Pameran dilakukan oleh murid tingkatan 1-5. Ini berbeda dengan di Indonesia,” urai Pak Je.
SMA di Indonesia merupakan tempat belajar murid kelas X-XII. Sedangkan SMK di Malaysia tempat belajar murid tingkatan 1-5. Selepas sekolah rendah atau SD selama 6 tahun, murid di Malaysia masuk SMK tingkatan 1-5.
“Jadi wajib belajar di Indonesia 12 tahun, sedangkan di Malaysia 11 tahun,” lanjut Pak Je.
Semua hasil lawatan akan ditulis dan dibukukan. Praktik baik akan diterapkan, sehingga Smamda bisa segera mendapatkan pengakuan tingkat ASEAN.
“Ini sesuai tonggak capaian Smamda, tahun ini sudah masuk pada pencapaian pengakuan tingkat ASEAN atau ASEAN Recognition,” pungkas Zainul Arifin. (*)
Penulis Moh. Ernam Editor Amanat Solikah