PWMU.CO – BCA Cash Management SMK Muhammadiyah 2 (SMK Muda) Genteng Banyuwangi menjadi sasaran wisata edukasi, pada Selasa (17/12/2024).
BCA Cash Management ini merupakan Teaching Factory yang dimiliki SMK Muda Genteng yang memberikan layanan pembelajaran kepada siswa bagaimana cara pengelolaan uang kas sesuai standar industri perbankan.
Di samping sebagai Sekolah Pusat Keunggulan dengan 5 konsentrasi keahlian. Yaitu, Teknik Elektronika Industri (TEI), Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Sepeda Motor (TSM), Animasi, dan Kuliner, SMK Muda Genteng adalah satu-satunya sekolah yang memiliki layanan pembelajaran pengelolaan kas di Kabupaten Banyuwangi.
Hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi para pencinta wisata edukasi. Terutama bagi siswa jenjang SMP yang akan melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi seperti SMK.
Kali ini, sebanyak 40 siswa SMPN I Srono yang melakukan kunjungan wisata edukasi. Mereka didampingi oleh 4 guru dari sekolahnya. Dari pihak SMK Muda yang turut mendampingi adalah Mohammad Wahid MPd sekaligus pemandu wisata edukasi ini.
BCA Cash
Selain itu turut mendampingi kunjungan ini, Ketua Konsentrasi Keahlian TEI, Arditya Sanjaya Putra SKomp yang juga menjadi fasilitator BCA Cash Management ini. Saat semua siswa telah memasuki Laboratorium BCA Cash Management ini, Arditya panggilan akrabnya menjelaskan informasi pembelajaran di laboratorium ini.
Sebelumnya dia menjelaskan fungsi laboratorium ini sebagai ruangan Cash Processing Center (CPC) yaitu tempat pengebanan, peng-brood-an, dan packing uang.
Ada 2 jenis mesin yang digunakan dalam praktik pembelajaran ini, yakni mesin hitung besar dan mesin hitung kecil. Mesin ini memiliki 4 slot untuk menyiapkan uang dengan nominal yang telah ditentukan. Kelebihan mesin ini mampu memilah dengan cara otomatis, mana uang palsu dan mana uang yang layak edar maupun tidak.
“Di sini, para siswa akan mendapatkan pembelajaran mengelola kas selama 16 JP,” ujarnya.
Ada beberapa keuntungan yang diperoleh setelah mengikuti pembelajaran di BCA Cash Management ini. Salah satunya ketika siswa berangkat magang. Perusahaan hanya tinggal mengarahkan saja, tanpa harus mengajari mereka mulai dari awal job desk-nya. (*)
Penulis Taufiqur Rohman Editor Amanat Solikah