Eko Purwono (tengah) saat menguji siswa peserta UKK di TUK TSM SMK Muhammadiyah 2 Genteng Banyuwangi, Sabtu (28/12/2024). (Taufiqur Rohman/PWMU.CO).
PWMU.CO – “Sudah OK”, begitulah pernyataan asesor, Eko Purwono dari Ahass Berkah Jaya Motor Banyuwangi terhadap fasilitas yang ada di Tempat Uji Kompetensi (TUK) Teknik Sepeda Motor (TSM) SMK Muhammadiyah 2 (SMK Muda) Genteng, Sabtu (28/12/2024).
Pernyataan tersebut tersampaikan saat jeda istirahat UKK siswa SMK Jurusan TSM Honda se-Karesidenan Besuki. Mulai dari Kabupaten Jember, Lumajang, Situbondo, dan Banyuwangi.
Tercatat sebanyak 226 siswa menjadi peserta UKK Tahun Pelajaran 2024-2025 ini. Adapun pelaksanaan ujian berlangsung selama 5 hari sejak Selasa-Sabtu (24-28/12/2024).
Hadirkan 5 Asesor Eksternal
Sebab banyaknya peserta ujian, maka sekolah mendatangkan 5 orang asesor eksternal dari Ahass Motor yang akan menguji kompetensi para siswa peserta ujian.
Di antara nama-nama para asesor eksternal tersebut adalah:
- Sandang Ediono (Ahass Berkah Jaya Motor)
- Sandi Jarkoni (MPM Motor Banyuwangi)
- Agus Wiyanto (Ahass Primadana 2 Motor)
- Andik Dwi Santoso (Ahass Santo Motor )
- Eko Purwono (Ahass Berkah Jaya Motor)
Ketika ditanya perihal fasilitas peralatan di TUK TSM Muda Genteng, Eko Purwono memberikan jawabannya. “Sudah OK, mana mungkin ditunjuk oleh AHM jika TUK-nya tidak memenuhi standar industri,” tandas pria yang sudah menjadi penguji UKK sejak 2020 itu.
Menurutnya justru karena fasilitas peralatan laboratorium sepeda motor yang lengkap ini, maka TUK SMK Muda Genteng terpilih sebagai tempat penyelenggara ujian se-Karesidenan Besuki.
Selanjutnya saat mendapat pertanyaan tentang tingkat kesulitan terhadap materi uji kompetensi yang berstandarkan industri AHM, ia pun menjawab dengan detail.
Sebenarnya, sambung Eko, materi ujian itu kalau dipelajari secara tuntas di setiap tata muka pembelajaran, maka para siswa akan menghadapi ujian ini dengan mudah.
“Yang menjadikannya seolah sulit, karena para siswa tidak terbiasa mempraktikkannya. Siswa hanya belajar lewat pendalaman ketika menjelang ujian” ulasnya.
Senada dengan itu, asesor internal, Ismail Afandi yang juga guru TSM SMK Muda mengatakan hal yang sama. Ketika pembelajaran harian para siswa itu tuntas, maka anak-anak akan terbiasa mempraktikkannya.
“Begitulah pekerjaan mekanik itu akan menjadi mudah karena faktor kebiasaan” ungkapnya.
Penulis Taufiqur Rohman, Editor Danar Trivasya Fikri