Kancingkan Sabuk Pengaman & Kencangkan Ikat Pinggang
Oleh Zainul Muslimin Bendahara PWM Jatim
PWMU.CO – Tahun 2025 akan menjadi tantangan besar bagi negara kita. Pemerintah harus menghadapi beban pembayaran utang jatuh tempo sebesar Rp800 triliun dan janji kampanye program makan bergizi gratis yang juga menelan anggaran ratusan triliun rupiah.
Belum lagi, penerapan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12% mulai 1 Januari 2025 yang tentu akan memengaruhi daya beli masyarakat. Pertanyaannya, apakah semua ini ada solusinya? Tentu ada pihak yang telah ditugaskan mengatasi problem ini.
Namun, alih-alih membebani pikiran dengan persoalan tersebut, sudah saatnya kita lebih fokus pada tata kelola internal, khususnya dalam ranah organisasi dan lembaga yang kita emban.
Ini menjadi momen penting untuk mengevaluasi, menyusun kembali Rencana Anggaran dan Pendapatan Belanja (RAPBM), dan memastikannya lebih realistis, akurat, dan sesuai dengan kondisi terkini.
Realitas dan Tantangan 2024
Memasuki akhir 2024, performa keuangan sejumlah Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) mengalami penurunan signifikan. Jika situasi ini dibiarkan, keberlanjutan program-program keumatan yang menjadi fondasi dakwah akan terganggu. Karenanya, kita perlu berpikir dan bertindak lebih strategis daripada sebelumnya.
Efisiensi dan efektivitas harus menjadi pedoman utama. Program-program yang dinilai kurang memberikan dampak besar sebaiknya ditinggalkan, digantikan dengan inisiatif yang betul-betul memberikan output dan dampak luas terhadap masyarakat.
Berani Berinovasi
Dalam menghadapi situasi sulit, inspirasi dari para motivator bisa menjadi panduan. Mereka selalu mendorong kita untuk berpikir dan bertindak out of the box, bahkan jika diperlukan, without the box. Inovasi dan keberanian mengambil langkah tidak biasa adalah kunci agar organisasi tetap relevan di tengah tantangan zaman.
Namun, inovasi semata tak cukup. Kita juga dituntut menjaga semangat keikhlasan dan istiqamah dalam mengemban amanah. Kondisi rumit dan penuh tekanan memang tidak nyaman, tetapi bisa menjadi ladang pahala dan keberkahan jika dijalani dengan niat dan cara terbaik.
Menghadapi 2025 dengan Kebijaksanaan
Kondisi finansial negara mungkin tidak sepenuhnya berada dalam kendali kita. Namun, pengelolaan keuangan internal adalah ranah di mana kita memiliki kontrol penuh.
Dengan memperkuat koordinasi, efisiensi, dan inovasi, tantangan berat sekalipun dapat kita ubah menjadi peluang untuk terus berbagi manfaat kepada umat dan masyarakat.
Mari tetap optimis dan istiqamah. Kancingkan sabuk pengaman, kencangkan ikat pinggang, dan siapkan diri menyongsong tahun penuh tantangan dengan tekad terbaik.
Bismillah… Allahu Akbar!
Editor Syahroni Nur Wachid