PWMU.CO – Idham Choliq Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) membuat inovasi teknologi untuk mendukung upaya pencegahan stunting. Inovasi tersebut dibuat berbasis kecerdasan buatan (AI) ini diberi nama GENC (Generasi Emas, Cegah Stunting). Aplikasi tersebut resmi diluncurkan untuk memberikan solusi edukasi dan promosi kesehatan kepada masyarakat secara praktis dan mudah diakses.
“Aplikasi ini dirancang sebagai platform edukasi dan promosi kesehatan yang mempermudah masyarakat dalam memahami serta menerapkan langkah-langkah pencegahan stunting sejak dini, “ujar Idham Jumat (03/01/2025)
Lebih lanjut kata Idham, aplikasi GENC hadir untuk memberikan informasi yang kredibel dan panduan praktis kepada masyarakat. Dengan pendekatan berbasis teknologi, aplikasi ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi, kesehatan, dan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Menurut keterangannya, dalam aplikasi GENC, masyarakat dapat memanfaatkan lima fitur unggulan yang dirancang untuk memberikan solusi praktis dan edukatif terkait pencegahan stunting.
Fitur Aplikasi GENC
Sementara itu, Vika Ramadhana Fitriyani, selaku co-founder aplikasi juga menjelaskan bahwa fitur-fitur tersebut dirancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat dengan pendekatan yang inovatif dan mudah diakses.
“Fitur pertama adalah “artikel terpercaya”, didalamnya berisi informasi berbasis bukti ilmiah terkait pencegahan stunting, kesehatan, dan tumbuh kembang anak. Artikel ini ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami agar dapat menjangkau semua kalangan,” ujar Vika.
Fitur berikutnya adalah “kalkulator cerdas”, yang memungkinkan pengguna untuk menghitung status gizi anak, seperti Body Mass Index (BMI) dan kebutuhan nutrisi harian.
“Dengan fitur ini, orang tua dapat secara langsung memantau kondisi gizi anak mereka dan mengambil langkah yang diperlukan,” tambahnya.
Kata Vika, Aplikasi ini juga dilengkapi dengan genChat AI, chatbot berbasis kecerdasan buatan yang dirancang untuk menjawab pertanyaan pengguna terkait kesehatan, nutrisi, dan langkah-langkah pencegahan stunting.
“Fitur ini memberikan pengalaman interaktif sehingga masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan informasi kapan pun mereka membutuhkannya,” jelas Vika.
Selain itu, kata Vika juga terdapat modul edukasi yang menyediakan panduan komprehensif mengenai pentingnya kesehatan mulai dari masa remaja hingga periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
“Modul ini mencakup informasi praktis tentang gizi, pola asuh, hingga kesehatan ibu hamil untuk mencegah stunting secara menyeluruh,” ungkapnya.
Terakhir, aplikasi ini dilengkapi dengan fitur “video edukasi” yang hadir sebagai panduan visual yang memuat langkah-langkah praktis dalam pencegahan stunting.
“Dengan format video, kami berharap masyarakat dapat dengan mudah memahami dan mengaplikasikan informasi yang disampaikan,” tutup Vika.